Gereja dan Pelestarian Keutuhan Ciptaan
Gereja dan Pelestarian Keutuhan Ciptaan.
Hidup pada
abad teknologi Paus Yohanes Paulus II harus bicara juga tentang Lingkungan
Hidup yang menjadi efek samping dari kemajuan dunia. Ini ditulisnya dalam Sollicitudo Rei
Socialis art. 34. Pertama : tidak memakai seenaknya aneka macam makhluk
hidup atau tidak, biotik atau abiotic, meskipun untuk kebutuhan ekonomi. Kedua: sadarilah
bahwa sumber-sumber energy alam itu terbatas, bahkan ada yg tidak dapat
diperbaharui lagi. Ketiga: mutu
kehidupan daerah industry sangat buruk karena pencemaran lingkungan.
Maka Penting untuk kita bicarakan tentang Etika Lingkungan Hidup
Pertanyaan
dasar :
Dari manakah semesta, jagat raya,
bumi dan semua isinya ini berasal? Bagaimana terjadinya? Pertanyaan ini sudah
menemani manusia sejak dahulu kala. Dalam Kitab Suci Kristiani –Kitab Kejadian
1 dan 2, kita bisa menemukan jawab ringkas dan sederhana: semuanya berasal dari
Allah, diciptakan dengan lewat Sabda :”Jadilah ….” Dalam proses yang sangat
singkat, 6 hari penciptaan. Namun menurut para ilmuwan kisah terjadinya alam
semesta lebih rumit, terjadi karena reaksi energi dan kimia yang rumit dan
memakan waktu miliaran tahun.
Jelas dua versi itu (Kitab Suci
dan Ilmu alam) berbeda. Nah, manakah yang benar dari keduanya?
A.
Penciptaan
Menurut Ilmu Alam
Teori Big Bang
Teori ini dikembangkan akhir tahun 1920-an oleh Alexander Friedman
dan Georges Lemaître dari teori Relatifitas Albert Einstein. Berikut penjelasan
singkatnya.
Mula-mula, Alam semesta hanya berupa kabut, yang berpilin begitu
kuat dan sangat panas, dengan beberapa kandungan elemen atom : proton netron
dan kandungan kimia : hydrogen, helium, dan lithium. Kabut itu mengembang
selama 14 miliar tahun dalam suhu yang luar biasa panas mencapai 1 miliyar K.
Begitu panasnya sehingga suatu waktu kabut itu meledak dengan sangat hebat –
Big Bang!
Masa ini disebut masa Chaos- kacau balau.
Dalam proses miliaran tahun, pecahan-pecahan kabut memadat dan
terjadilah kumpulan materi dan energi, membentuk galaksi dan susunan tata
surya.
Masa ini disebut masa Cosmos – keteraturan.
Hipotesis Terjadinya Bumi dalam Sistem Tata Surya
Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan
dengan terbentuknya satu sistem tata surya yang dinamakan keluarga matahari.
Satu teori yang dinamakan "Teori Kabut (Nebula) menceritakan kejadian
tersebut dalam 3 (tiga ) tahap :
1. Matahari dan planet-planet
lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar
2. Kabut tersebut berputar dan
berpilin dengan kuat, di mana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang
kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk
menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet,
bergerak mengelilingi matahari.
3. Materi-materi tersebut tumbuh
makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari
dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
B.
Menurut Kitab Kejadian
Hari 0
Bumi belum berbentuk dan kosong. Gelap gulita menutupi
samudera raya
Masa Cheos - kacau
Hari 1. Terjadilah terang
dan gelap,
siang dan malam
Hari 2: Jadilah cakrawala dan samudra
Hari 3: Pemisahan Air dan Darat, Tumbuhan diciptakan
Hari 4: Jadilah benda-benda
penerang
Hari 5 : Burung- burung dan ikan di laut
Hari 6 : Binatang dan manusia
Hari 7
Allah melihat semuanya indah. (Masa Cosmos - teratur)
Perhatikan
pasangan warna yang sama.
Lihatlah kedua model sejarah terbentuknya bumi, dengan cara yang berbeda
namun memiliki struktur dasar yang sama yakni dari Cheos
(ketakteraturan) menuju kepada Cosmos (keteraturan).
Namun kini kita sedang
mengembalikan alam yang sudah teratur (cosmos) itu kepada cheos
(ketidakteraturan). Manusia tumbuh menjadi pribadi yang berkuasa tanpa batas
terhadap alam. Berikut adalah tiga karakter dasar manusia yang menjadi penyebab
kerusakan alam.
1.
Arogan : melihat alam sebagai pelayan manusia, manusia merasa berhak mengeruk
apapun yang pada alam.
2.
Materialisme : usaha
manusia untuk memerkaya diri telah mengakibatkan banyak bencana.
Perusahan-perusahan dibangun di banyak tempat, lahan pertanian berubah menjadi
perumahan, hotel, tempat-tempat usaha. Hutan dihancurkan untuk dihadikan kebun
kelapa sawit.
3.
Hedonesime : manusia
menciptkan banyak hal yang membuat hidupnya lebih NIKMAT. Banyak bintang
diburuh dan dibunuh lalu berakhir di meja restoran. Alam dikeruk untuk mencari
emas, emas adalah kenikmatan. Teknologi, seperti kendaraan penghasil polutan
dipakai karena manusia tidak mau bergerak lama dan capai. Memiliki kendaraan
adalah prestise, dan sungguh nikmat untuk tampak kaya.
Kerusakan alam itu akhirnya berbuah buruk dalam gejala pemanasan global
: Global Warming.
Apa itu Global Warming?
Pemanasan Global terjadi
akibat panas matahari yang terjebak dalam atmosfer.
Terjebaknya panas tersebut
terutama (para ahli menuduh 90% ) karena polusi yang dibuat manusia.
Prosesnya
:
1 : Alaminya,
bumi dilindungi oleh atmosfer. Sinar matahari bebas masuk dan keluar
2 : Bumi kini yang diselimuti kabut polusi, dan kekurangan
hutan yang bisa menyerap polusi.
3 : Polusi
itu menjadi selimut yang menghalangi panas matahari keluar dari bumi, panas
terjebak dalam atmosfer.
Polutan-polutan yang disebut sebagai biang
pemanasan global adalah : Karbondioksida
(CO2),
Metana (CH4), Nitrous oksida (N2O), Hidrokarbon (HFCs),
Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur kesafluorida (SF6)
Akibat Pemanasan Global:
1.
Masalah Ekologi
a. Pergeseran musim
b. Cuaca yang
cenderung berubah-ubah.
c. Banyak biota yang
mati karena tidak tahan pada perubahan cuaca
d. Panas bumi
meningkat menyebabkan es di kutub mencair.
e. Permukaan air laut
meninggi.
2.
Masalah Sosial
Ekonomi.
a. Kekeringan dan ketidak teraturan musim membuat
hasil panen para petani tidak maksimal.
b. Tingginya air laut
juga mengakibatkan menyempitnya daratan menyebabkan terjadinya ledakan
gelombang pengunsian
c. Air laut tiap tahun
bertambah tinggi akan menyerang lahat
pertanian sehingga tidak bisa digunakan lagi. Dunia akan menghadapi bencana
kelaparan
3.
Masalah Politik
a. Masalah sosial,
kelaparan, kemiskinan, konflik dalam masyarakat pasti sangat mempengaruhi
kebijakan politik. Pemerintah akan disibukan oleh banyaknya kebutuhan yang
mendesak dan menyita perhatian.
b. Dunia akan
berhadapan dengan gelombang migrasi yang besar. Orang akan mencari daerah yang
nyaman dan bisa melanggar batas negara.
c. Bangsa-bangsa bisa
saling tuduh sebagai biang kerusakan alam.
Cara Mengatasi Pemanasan Global :
1.
Bijak memakai teknologi : hemat energi
(batasi penggunaan listrik), membatasi jumlah polutan (batasi penggunaan
kendaraan bermotor). Jika ini tidak segera dilakukan: maka bumi butuh lebih
banyak energi dan pencarian ladang minyak baru harus terus dilakukan, padahal
banyak SDA yang terbatas.
2.
Bijak terhadap alam : tidak menebang
pohon, tidak mengotori air, tidak menimbun sampah. Ingat : pohon yang berjasa
menjadi produksi udara segar. Mereka mengambil gas polutan (CO2, Nitrogen dll)
lalu melepaskan O2 yg dibutuhkan manusia.
3.
Hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan : hemat kertas, sebab kertas berasalah
dari penebangan pohon, tidak membakar sampah (sebaliknya mengolahnya).
4.
Intinya : bersikap bijak dan etis terhadap
semesta, tidak lagi melihat diri sebagai penguasa yang punya kuasa tak terbatas
pada alam. Tida
Comments
Post a Comment