Kerajaan Allah kls 10 sem 2
Kelas X. Sem 2. Topic VI
VI. YESUS KRISTUS PEJUANG KERAJAAN ALLAH
A.
Latar Belakang
Kerajaan Allah = Surga. Nah,
untuk membayangkan seperti apa itu Kerajaan Allah, bayangkan saja bagaimana itu
surga. Surga itu tempat berkumpul para kudus, dimana Allah sendiri menjadi
rajanya. Hidup para kudus adalah hidup
kudus. Hanya ada kedamaian, kebahagiaan, sukacita, sejahtera, kebaikan,
kebenaran, keadilan dan cinta kasih. Tidak ada sakit, kematian, kemiskinan dan
kemalangan lainnya.
Namun bagaimana Kerajaan
Allah bisa hadir di bumi. Bumi berisi makhluk tidak kekal yang tentu akrab
dengan masalah kefanaan. Tidak mungkin ada kedamaian, kebahagiaan, sukacita dan
cinta kasih total. Tetap saja ada sakit dan kematian, kemiskinan dan
kemalangan.
Baiklah, ada memang hal yang
tidak bisa dilawan sebab sudah merupakan kodrat makhluk fana / tidak kekal.
Yesus tidak berusaha melenyapkan sakit dan kematian. Itu sudah ada hukumnya
sendiri. Namun Yesus berusaha melenyapkan kemalangan yang disebabkan oleh
kesengajaan manusia. Yesus berusaha melenyapkan dosa. Dosalah akar banyak
masalah.
Kerajaan Allah yang
diwartakan Yesus adalah Kerajaan Kudus, Total Cinta Kasih dan tanpa dosa. Indikasinya adalah bahwa di dalamnya ada
sejahtera, sukacita dan kebenaran. Nah, nilai ini yang memudar di bumi. Manusia
mudah berdosa, ada permusuhan dan kebencian maka muncullah banyak
masalah-masalah sosial.
Manusia tanpa dosa? Dunia tanpa kemiskinan? Tanpa
Permusuhan dan kebencian? Apa mungkin?
Alasan Kedatangan
Yesus
Bumi dan segala isinya
adalah ciptaan Allah, maka dunia ini sejak awal adalah wilayah kerajaan Allah
(KA). Namun mengapa Yesus perlu datang untuk mewartakan KA?
Zaman para Bapa Bangsa (Abraham, Ishak, Yakub,
Musa), umat Allah tahu dan sadar bahwa mereka adalah umat Allah, dan Allah
adalah Bapa mereka. (Zaman Daud hingga kini, Bapa itu juga disebut Raja Agung).
Namun lama sesudahnya, ketika umat Israel makin jauh dari jaman Bapa Bangsa,
umat Israel hidup makin jauh dari prilaku umat Allah. Dosa meraja lela. Akibat
dosa ini sangat beragam, sebab bentuknya pun beragam. Bagaimana mengatasinya?
Dengan kuasa-Nya langsung melenyapkan dosa, tidak mungkin. Sebab melenyapkan
dosa begitu saja berarti melenyapkan semua manusia, padahal Allah sudah
berjanji pada zaman Nuh untuk tidak lagi melenyapkan manusia.
Manusia telah berdosa terhadap ALLAH MAHA TINGGI – TAK TERTANDINGI. Maka dosa itu begitu besar dan TAK DAPAT
DIAMPUNI. (Bayangkan
saja: kalau kita memaki teman di depan umum dengan memaki presiden di depan
umum, manakah yang lebih berat hukumannya?) Karena tak terampuni, apakah mungkin manusia
semuanya dinerakakan? Tidak! Allah menciptakan manusia bukan untuk dilenyapkan
tapi agar kembali kepada-Nya dalam cinta. Tapi menerima kembali manusia dengan
dosanya juga mustahil, DOSA tidak dapat bersatu dengan YANG KUDUS.
Baiklah, 3 langkah berikut semoga dapat masuk akal:
1. Agar manusia bisa bersatu dengan ALLAH yang KUDUS maka Dosa itu harus ditebus / dibayar. Dengan apa? Tidak ada manusia yang bisa lebih tinggi dari dosanya yang maha. (jangan bayangkan dosamu sendiri yang mungkin kecil, tp siapa yang akan menebus dosa penjahat perang : pembunuh puluhan, ratusan, jutaan orang? Dihukum mati?; itu hanya cukup membayar 1 nyawa).
2. Dosa itu hanya bisa ditebus oleh yang Maha pula. Dan itu hanya Allah sendiri. Tapi tidak mungkin Allah yang menebus kesalahan manusia. Manusia harus bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri. Tp tidak ada manusia yang sanggup.
3. Maka Allah pun adalah manusia dalam diri Yesus. YESUS KRISTUS adalah manusia 100%. Dia memiliki DNA Maria. Maka Dia memenuhi syarat untuk menjadi penebus. Tapi bukankah manusia tidak cukup tinggi untuk menebus? Dia juga adalah Allah 100%. Jadi harganya sudah melebihi dosa yang paling besar sekalipun.
Banyak yang ragu bahkan menolak Keallahan Yesus. Namun sementara itu mereka juga yakin bahwa : Allah lebih baik datang sendiri, dari pada hanya mengirim pesan, atau mengutus perwakilan (nabi).
Mereka juga akan lebih senang bila presiden yang mereka sukai datang langsung, dari pada mengutus menteri saja.
Baiklah, 3 langkah berikut semoga dapat masuk akal:
1. Agar manusia bisa bersatu dengan ALLAH yang KUDUS maka Dosa itu harus ditebus / dibayar. Dengan apa? Tidak ada manusia yang bisa lebih tinggi dari dosanya yang maha. (jangan bayangkan dosamu sendiri yang mungkin kecil, tp siapa yang akan menebus dosa penjahat perang : pembunuh puluhan, ratusan, jutaan orang? Dihukum mati?; itu hanya cukup membayar 1 nyawa).
2. Dosa itu hanya bisa ditebus oleh yang Maha pula. Dan itu hanya Allah sendiri. Tapi tidak mungkin Allah yang menebus kesalahan manusia. Manusia harus bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri. Tp tidak ada manusia yang sanggup.
3. Maka Allah pun adalah manusia dalam diri Yesus. YESUS KRISTUS adalah manusia 100%. Dia memiliki DNA Maria. Maka Dia memenuhi syarat untuk menjadi penebus. Tapi bukankah manusia tidak cukup tinggi untuk menebus? Dia juga adalah Allah 100%. Jadi harganya sudah melebihi dosa yang paling besar sekalipun.
Banyak yang ragu bahkan menolak Keallahan Yesus. Namun sementara itu mereka juga yakin bahwa : Allah lebih baik datang sendiri, dari pada hanya mengirim pesan, atau mengutus perwakilan (nabi).
Mereka juga akan lebih senang bila presiden yang mereka sukai datang langsung, dari pada mengutus menteri saja.
KASIH. Itulah alasan utamanya.
Yesus yang adalah Tuhan merendahkan diriNya agar manusia diselamatkan, utang dosa
kita dilunaskan. Dalam diri Yesus kita jadi tahu bahwa kasih adalah
kesediaan dan sikap rela berkorban untuk kebaikan orang lain.
Kerajaan ALLAH
dalam diri YESUS KRISTUS.
Dalam diri Yesus kita melihat manusia yang sebenarnya. Manusia yang
Allah adalah rajanya, manusia yang dalam dirinya Allah yang berkuasa dan
meraja. Yesus menjadi model / contoh kesempurnaan sebagai manusia.
1. Yesus Kristus memperkenalkan Kerajaan Allah sejak sebelum dilahirkan. Dalam diri Maria, ibunya,
kita jadi tahu, bahwa ALLAH yang AGUNG dan ABADI mau solider, merendahkan
hatinya untuk menjadi manusia yang fana. (melawan kesombongan – materialistic,
arogansi dan mau menguasai dan menjajah yg lain.)
2. Manusia bisa tidak berdosa, dosa bukanlah hakekat wajib manusia. Buktinya
manusia Yesus tidak pernah berdosa. (melawan kepasrahan manusia pada kuasa
dosa, tiada gading yg tak retak – tiada manusia tanpa dosa.)
3. Bila manusia kudus dan suci,
asal punya iman sebesar biji sesawi, manusia
dapat memakai kuasa Kerajaan Allah dalam dirinya, untuk menyembuhkan yang
sakit, membangkitkan yang mati, bahkan memindahkan gunung. Para Rasul telah
membuktikannya. (melawan kuasa dosa yang selalu berusaha mencelakai diri
sendiri dan orang lain.)
4. Kemiskinan bisa dilenyapkan dari muka bumi bila kita mau berbagi – solider – dengan yang
lainnya. Lazarus, pemungut pajak telah
melakukannya. (Melawan egoisme, serakah dan rakus, hedonis (yg tidak adil) yang
justru merampas hak orang menjadi milik sendiri).
5. Cinta Kasih Total bisa dipraktekan. Cinta sejati / Total: pemberian diri untuk orang lain, meskipun
nyawa menjadi taruhannya. Cinta Kasih inilah yang menjadi kunci kesejahteraan,
kebahagiaan dan kebenaran universal. Yesus mengajarinya dengan contoh memikul
salib, dan dengan gagah berani menghadapi kematian (melawan ketakutan yg juga
hadir). Para Rasul juga mengikutinya, hanya Yohanes yg tidak mati sebagai
martir.
6. Jangan menghindari kematian
kalau itu harus diterima sebagai konsekuensi perjuangan Cinta Kasih. Kematian adalah kemenangan.
Kebangkitan adalah mahkota yang akan diterima oleh semua orang yang siap mati
demi Cinta Kasih. (Melawan sikap takut berjuang pada yg benar, sehingga dosa
selalu menang.)
Cara Yesus
Mewartakan Kerajaan ALLAH.
1.
Menyerukan Pertobatan
Kerajaan Allah yang dimaksud bukan saja suasana
seperti surga, tetapi Yesus Kristus adalah Kerajaan Allahnya. Hal-hal kudus itu
berasal da nada dalam diri-Nya.
Maka ketika Yohanes Pembabtis berseru, “Bertobatlah,
sebab kerajaan Sorga sudah dekat.” Dia mau menyampaikan bahwa Yesus Kristus
Sang Mesias, sudah dekat.
Agar manusia dapat masuk dan mendekati Kerajaan
Allah itu (YESUS YG KUDUS) maka harus ada PERTOBATAN. Inilah pokok pewartaan
Yohanes. Matius 11:21 "Celakalah engkau Khorazim!
Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi
mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka
bertobat dan berkabung.”
2.
Dekat dan membela mereka
yang miskin, lemah dan tertindas dan tersingkir.
Yesus terang-terangan dekat dengan kaum miskin, yang
lemah. Dia lahir di kandang binatang,
diantara para buruh/ orang upahan yakni para gembala. Dia menolong orang-orang
sakit, membangkitkan anak semata wayang janda di Nain (Lukas
7:11-)
Dia membela orang-orang tertindas semacam perempuan
berzinah di. Dia dekat dengan mereka yang dikucilkan karena dituduh berdosa
seperti Zakeus dalam Yohanes 8, Lukas
19.
3.
Dia memperlihatkan kasih dan
kelemahlembutan Allah.
Tutur kata dan sabdanya selalu menyentuh. Dan lagi
dia langsung menunjukan perbuatan kasih yang tidak bisa dilakukan oleh manusia
lain. Dia menyembuhkan banyak sakit dan membangkitkan orang mati, sehingga
lahirlah suka cita dan kegembiraan luar biasa. Bayangkan bagaimana bahagianya
orang lumpu ketika tiba-tiba bisa berlari, orang tuli bisa mendengar, orang
bisu bisa bicara. Bayangkan kesedihan luar biasa perempuan di Nain karena
putranya yang meninggal dan betapa gembiranya dia ketika putranya tiba-tiba
bangkit lagi dengat sehat. Semua kuasa ajaibnya sungguh membuat suka cita yang
luar biasa. Maka dengan segera antusiasme dan semangat rakyat Israel terbakar
kembali. Mereka dapat mengakui dengan iman : ALLAH HADIR DI TENGAH KITA!
4.
Dia dekat dengan semua orang
tapi juga tidak segan mengeritik.
Dia dekat dengan kaum miskin dan juga kaum kaya. Dia
adalah teman Zakeus, membantu seorang perwira Romawi, dekat dengan Nikodemus
seorang Guru Besar Yahudi. Dia memiliki 12 kawan terdekat laki-laki, tapi juga
dekat dengan kelompok perempuan, Maria dari Magdala, Maria Istri Kleopas (istri
bupati). Namun dia juga tidak takut mengeritik para petinggi negeri,
orang-orang Farisi, ahli-ahli Hukum Taurat (Matius 23:15), mengeritik Petrus murid
yang dia percayai (Matius 16:23), menentang sekelompok orang
yang berjualan depan bait Allah. Dia betul-betul tidak takut dengan siapapun
yang berlawan dengan nilai-nilai KA yang ada dalam diri-Nya.
5.
Dia mewartakan
lewat Perumpamaan.
Agar ide KA-Nya dapat dipahami semua kalangan dia
sering menjelaskannya dalam bentuk narasi – cerita. Topic, Data dan Subjek
ceritanya sangat akrab dengan para pendengar. Apa saja dan bagaimana gaya
ceritanya? Misalnya : Gandum dan ilalang, benih dan menabur, tuan dan
pekerjanya, Raja dan para sahabatnya, Nelayan, Jala dan Ikan, ayah yg baik dan
anak-anyaknya, domba atau uang yg hilang, harta di ladang. Dengan
cara seperti ini, warta-Nya bisa dengan mudah dipahami oleh semua kalangan,
terutama kaum kecil yang berpendidikan rendah. Inti ceritanya adalah bahwa:
a. Allah maha kasih. Keselamatan itu
dianugerahkan kepada manusia. Allah dilukiskan sebagai Bapa yang berbelas kasih
(lihat cerita anak, dirham, domba yg hilang di Lukas 15)
b. Semua orang dipanggil untuk
selamat namun harus diperjuangkan. Perlu ada peran aktif manusia. (Semua yang dibabtis tidak otomatis selamat, jika
rahmat babtisan tidak diusahakan.)
c.
Kelak akan ada seleksi kelayakan, siapa yang layak masuk surga – masuk
dalam kekudusan.
6.
Dia melakukan
mukjizat.
Di banyak tempat dalam kitab suci, banyak sekali
memuat cerita bagaimana dia melakukan mukjizat, mengubah air biasa jadi anggur,
menyembuhkan orang sakit, menggandakan roti, dan banyak lagi. Makna :
a. Mukjizat hanya dilakukan karena kasih
Allah. Bukan
untuk show/ pertunjukan. Maka Dia menolak ketika orang meminta tanda dan
mukjizat (Matius 16.1, Lukas 11.16-29).
b. Mukjizat Yesus terutama tertuju kepada
mereka yang menderita, malang, dimarjinal (disisihkan) atau terpenjara oleh kuasa jahat.
c. Mukjizat Yesus menunjukan
jati diriNya sebagai Mesias, tokoh yang diramalkan oleh para Nabi (Yesaya 42.2 Mat 11:4-5)
d. Mukjizat Yesus adalah tanda solidaritas
Allah kepada manusia, terutama mereka yang tidak berdaya: sakit,
miskin, menderita, dikuasai si jahat.
7.
Dia Allah yang tremendum
sekaligus Fascinocum (dasyat sekaligus memesona)
Allah dalam diri Yesus
adalah Allah yang TREMENDUM (dasyat dan hebat), ingat waktu Dia berupa rupa di gunung (Matius 17),
atau ketika Dia meredahkan gelombang danau (Matius 8:23), atau mengutuki pohon
ara (Matius 21:19) atau membangkitkan orang mati, atau akhirnya Dia sendiri bangkit
setelah kematian. Namun dalam diri-Nya, Allah adalah kasih- FASCINOCUM – imanen (dekat, lemah lembut). Dengan kuasanya Dia menyembuhkan
banyak orang sakit, menggandakan roti untuk mereka yang lapar, mengajar banyak
orang sehingga mereka terpesona dan damai. Dia dekat dengan anak-anak.
Kerajaan Allah menurut aliran politik pada masa Yesus:
1.
Zelot : Paham
Kerajaan Allah sangat berciri nasionalis, yakni bahwa Israel terbebas dari
penjajahan Romawi. Mesias akan tampil sebagai panglima perang yang akan
mengusir penjajah Romawi, sehingga Israel menjadi Negara bebas dan merdeka.
2.
Apokaliptik :
Kerajaan Allah terjadi pada akhir zaman. Angkatan sekarang yang telah rusak ini
harus digantikan oleh tata dunia baru, lewat suatu penghakiman.
3.
Rabi :
Kerajaan Allah sudah hadir, tapi kekuasaan Allah akan tampil penuh pada akhir
Zaman. Mengapa orang Israleh tidak merasakan kerajaan Allah, tapi malah dijajah
oleh bangsa lain? Itu karena mereka tidak setia kepada Taurat, mereka sedang
dihukum oleh ketidaktaatan sama seperti yang sebelumnya mereka di buang ke
Mesir.
Nilai-nilai Kerajaan Allah pada Masa Kini
Persoalan apa saja yang ada saat ini?
a. Harta : semua orang menginginkannya, namun banyak
orang juga terlalu terobsesi padanya. Banyak nilai kebaikan diabaikan untuk
selalu menambah jumlah kekayaan. Di sisi lain banyak orang jadi miskin karena
mereka sengaja dijadikan demikian, agar kaum kaya tetap nyaman pada wilayahnya.
b. Kekuasaan : Kekuasaan,
status sosial, gensi adalah hal yang diburu selain harta. Untuk mencapaianya
orang menghalalkan segala cara, membeli suara dalam pemilihan umum, memberikan
janji palsu, dan berbagai macam cara lainnya. Perang dimulai karena merasa
punya kuasa dan hendak menguasai.
Apakah yang hendak dicapai? Tentu saja tempat teratas. Orang yang punya
uang cendrung dihormati lebih. Makin
tinggi kedudukan seseorang, makin banyak orang yang dikuasai, makin besar
pengaruhnya, makin banyak yang me-layaninya.
Memperjuangkan
Perwujudan Kerajaan Allah masa kini.
1. Menerima Allah sebagai Raja dan kita umatnya. Dengan
menerima Allah sebagai raja maka kita menjadikanNya tempat berlindung dan
sumber kekuatan. 2 Samuel 22:3 Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,
perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku,
juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
2. Mengasihi sesama tanpa batas dan tanpa syarat.
Mengasihi berarti siap berkorban untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
3. Menjunjung tinggi kemerdekaan dan martabat manusia. Menolak segala macam tindakan
kekerasan dan pelecehan terhadap kebebasan hidup manusia. Semua orang berhak
untuk hidup nyaman dan bebas.
Materi berikutnya
Mengapa Yesus dihukum?
Apa saja makna dari sengsara dan wafat Yesus?
Siapa saja tokoh antagonis dan protagonis di sekitar kisah
penyaliban-Nya?
Apa saja makna kubur kosong pada pristiwa kebangkitan Yesus?
Apa saja makna kebangkitan Yesus bagi Gereja dan seluruh umat
manusia?
Apa itu sahabat / cinta sejati?
Comments
Post a Comment