Tritunggal Mahakudus
Allah Tritunggal Mahakudus
1.
Ajaran Kitab Suci
Kitab Suci memang tidak menjelaskan
ajaran Tritunggal Mahakudus. Namun dari Kitab Suci kita menyimpulkan fakta
pengakuan iman tentang Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Lebih sering pengakuan
iman ini memang tampil terpisah.
Matius 28:19 “Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus.”
Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi
Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan
Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
II Korintus 13:14 Kasih karunia
Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu
sekalian.
Lukas 1:35 Jawab malaikat
itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan
disebut kudus, Anak Allah.
Yohanes 14:26 tetapi
Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah
yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan
semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Lukas 10:21 Pada waktu itu
juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur
kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi
orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya
Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Lukas 3:22 Dan turunlah
Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari
langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Efesus 1: 3 – 14 : Paulus yang
secara terbuka menggunakan rumusan Tritunggal:
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan Kita Yesus Kristus….. Dan Roh Kudus itu
adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan
yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
2.
Arti dan Makna Allah yang Esa tetapi
Tiga Pribadi.
Fakta Kitab Suci sudah
jelas tentang rumusan iman Tritunggal, namun bagaimana hal ini bisa masuk akal
adalah kesulitan lain. Materi ini berusaha menjelaskan ke arah pemahaman
tentang pengakuan iman tersebut, namun tetap tidak akan sepenuhnya dapat
dipahami.
3. Dari Surat kepada jemaat di Efesus 1:
3-14, kesimpulan berikut dapat kita ambil:
Keselamatan itu datang
dari Allah dan adalah karya Allah, yakni BAPA Tuhan kita Yesus Kristus. Karya
keselamatan itu terlaksana dalam diri YESUS KRISTUS. Karya keselamatan itu
kemudian diteruskan oleh ROH KUDUS, yang menemani, membimbing dan menjaga umat
Allah sampai terjadilah seluruh karya keselamatan pada akhir zaman. Jadi Allah Bapa
menyelamatkan manusia dalam Kristus (Allah Putera) oleh Roh Kudus.
4. Ini bukan teori tentang Tritunggal,
namun suatu kesaksian iman ketika Allah menampakan diri dalam Yesus Kristus –
Allah menjadi manusia - , dan dalam diri Roh Kudus – Allah ada dalam manusia. Ketika Yesus berkeliling mewartakan khabar
baik, Allah ada di dalam-Nya. Ketika tugas penebusan usai, dan Yesus kembali
kepada Allah, Roh Kudus menemani manusia sebagai penolong. Roh Kudus kini ada
bersama kita, artinya: Allah Bapa dan Yesus Kristus juga ada bersama kita dalam
diri Roh Kudus.
5.
Arti dan Makan Allah
yang Esa tetapi Tiga Pribadi
a. Allah yang Esa, berarti Allah yang satu. Namun satu itu bukan angka “1”
melainkan “utuh”, tak terbagi, sempurna. Esa berarti keutuhan Allah, kepenuhan
Allah, kesempurnaan Allah. Tidak ada yang perlu ditambahkan padanya. Allah
tidak mengalami perkembangan atau pengurangan. Allah adalah keabadian. Allah
adalah awal dan sekaligus akhir. Mencipta tapi tidak diciptakan. Allah tidak
berasal dan tidak bertujuan, namun segala sesuatu berasal dari-Nya dan menuju
kepada-Nya.
b.
Tiga Pribadi dalam Satu
Allah.
Pribadi adalah terjemahan dari Bahasa latin; persona. Yang terjemahan lurusnya adalah topeng (dalam permainan
sandiwara). Topeng itu menampilkan kharakter khas atau keunikan tokoh. Nah, PRIBADI yang dimaksud adalah keunikan, kekhasan Bapa,
Putera dan Roh Kudus.
Pribadi jangan dipahami seperti pribadi dalam kosa kata umum yang kita
pahami sebagai seseorang yakni subjek
/ orang yang sangat terpisah dari subjek / orang
lain. Jika pribadi dipahami seperti ini maka tiga pribadi = tiga allah,
Tiga pribadi yang kita maksud
adalah bahwa Allah yang esa itu, menghadirkan diri, mengkomunikasikan
diri, menyapa manusia secara unik, khas
sebagai Bapa, Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi ini berkomunikasi
dalam satu keutuhan, satu kesempurnaan. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam
kemandirian atau keunikan tiap pribadinya. Tidak ada sedikitpun pertentangan
dalam relasi kesatuan, keutuhanNya. Lebih utuh dan sempurna dan lebih unik dari
kesatuan dan keunikan api, panas, dan terang.
6.
Ungkapan Iman Gereja:
a. Tanda Salib : Dalam Nama Bapa,
Putera, Dan Roh Kudus.
b. Kemuliaaan : Kemuliaan kepada Bapa,
Putera, Dan Roh Kudus, seperti pada
permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad.
c. Aku Percaya/ Credo/ Shayat : Aku
percaya kepada Bapa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus,
putera-Nya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus….
d. Doxologi : penutup Doa Syukur Agung :
Bersama dan bersatu dengan Kristus dan dengan perantaraanNya, dalam persatuan
dengan Roh Kudus, disampaikan kepada-Mu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala
hormat dan pujian kini dan sepanjang segala masa. Amin.
e. Pembabtisan : aku membabtis engkau…
dalam nama Bapa, Putera da Roh Kudus.
7. Namun penjelasan teoritis dari
Yohanes 1: 1-4, sesungguhnya sudah memukau. Pada mulanya, adalah Sabda. Sabda
itu pada mulanya bersama Allah. Sabda itu adalah ide Allah, atau Allah itu
sendiri. Sabda itu eksistensi Allah. Dalam Sabdalah Allah menjadikan alam
semesta (lihat kejadian 1): “jadilah terang, jadilah benda-benda penerang,
hendaklah laut dipisahkan dari darat….” Nah, suatu ketika Sabda itu dihantar oleh
Malaikat Gabriel kepada Maria. Maria mendengar Sabda itu : “Bahwa Roh Kudus akan
turun ke atas Maria dan kuasa Allah yang Maha tinggi akan menaunginya.” Ketika
Maria setuju, Sabda itu menjadi sel janin dalam Rahim Maria. Maka sejak saat
itu Sabda itu menjadi Pribadi Manusia, yang bersatu sakaligus terpisah dari
Bapa.
8. Sedangkan bagaimana Roh Kudus adalah
Allah, yang satu dengan Bapa dan Putera, itu mungkin lebih mudah dipahami.
Sebab Roh Kudus adalah hidup, adalah keabadian adalah jiwa. Manusia juga
memiliki roh, bila roh itu tidak bersatu dengan manusia, maka manusia itu
langsung tidak lagi manusia. Allah adalah keabadian = Allah adalah Roh Kudus.
9. Menyembah 3 Allah. Seringkali persoalan Tritunggal Mahakudus menjadi bahan tuduhan dari orang di luar Kristiani untuk menilai bahwa orang-orang Kristen menyembah TIGA ALLAH. Dan orang-orang Kristen sendiri memiliki beberapa sikap tentang tuduhan ini :
Pertama : cuek, karena ia yakin Allahnya Esa. Tidak perlu dijelaskan juga, karena itu adalah misteri imannya. Kedua, galau. Ia tidak bisa menjelaskannya, tetapi ia memahami Allahnya hanya satu. Ketiga, marah, karena ia tidak paham sehingga tidak bisa menjelaskannya. Keempat, malu, karena imannya berbeda dan tampak keliru.
Usulan saya, Pertama :
Memang belum ada penjelasan yang paling masuk akal tentang ALLAH TRITUNGGAL. belum ada satu pun, baik secara filsafat maupun secara teologi. Ada penjelasan-penjelasan Filsafat oleh Agustinus misalnya, sudah tampak terang benderang bagi kita, namun penulisnya sendiri mengaku "ini bukan penjelasan yang paling tepat." Maka kita tidak perlu berkecil hati jika tidak sanggup menjelaskannya. Iman itu sendiri adalah percaya walau tak melihat. Kalau kita hanya percaya karena paham dan melihat, itu artinya kita sudah masuk ke dunia material, semuanya harus bisa diraba, disentuh, dilihat atau dipahami. Padahal keilahian bukanlah terutama dunia material.
Kedua : ini yang tampak simple strikeback yang logis untuk tidak memperpanjang pertanyaan: ALLAH Maha Kuasa. Terserah Allah mau berwujud Esa atau Tri. Emang apa hak manusia untuk membatasi Allah hanya menurut pemahaman kita yang tidak sempurna. Misteri Allah tidak akan sepenuhnya terpahami. Pemahaman tentang ALLAH yang ESA murni adalah tafsiran manusia atas ALLAH. Kitab suci manapun tidak pernah secara lengkap menjelaskan tentang siapakah Allah sebenar-benarnya seperti Allah memahami dirinya sendiri. Jangankan tentang Allah, tentang manusia yang nyata ini pun belum ada penjelasan yang sanggup menjelaskan 100 % utuh, benar dan valid. Semua teori tentang manusia bisa berbeda dengan fakta aslinya.
Ketiga : Allah dan Roh Kudus Allah tampaknya lebih mudah untuk diterima oleh mereka yang di luar Kristen. Namun ketika Yesus yang dilahirkan menjadi bagian di dalam Kesatuan Allah, bagi mereka itu sungguh tidak masuk akal. Anehnya mereka lebih menerima bahwa Sabda Allah hanya boleh jadi buku saja, cukup menjadi surat. Tentu saja pengakuan atas KEMAHAKUASAAN Allah harus dibarengi iman bahwa sanggup melakukan apa saja, dan banyak hal di luar nalar manusia.
Keempat : Ada pula tuduhan, Paulus dan Gerejalah yang men-Tuhankan Yesus. Tidak, itu salah! Yesus tidak perlu di-Tuhankan (dijadikan Tuhan), sebab ia adalah Tuhan sejak awalnya. Tapi Yesus tidak pernah sekalipun mengatakan dirinya Tuhan. Itu juga salah! Yesus pernah mengatakannya : Babtislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19). Aku di dalam Bapa, Bapa di dalam Aku (Yohanes 14). Ia menempatkan dirinya sejajar dengan Allah. Lalu apa namanya kalau bukan Allah? Bukankah tidak ada yang bisa menyamai Allah selain Allah itu sendiri. Yesus tidak pernah menyebut dirinya TUHAN. Ya iyalah Bro, Ia datang untuk menjadi manusia dan tidak sedang mempertahankan Ketuhanannya (Filipi 2: 6-11). Bahkan ia melarang murid-muridnya untuk terang-terangan memberi kesaksian tentang sifat ilahinya (Markus 8: 30, Lukas 9:21) (Tentang keilahian Yesus akan dijelaskan pada bagian yang lain)
10.
Misteri Allah
Penjelasan ini tentu
sangat sederhana untuk memahami misteri besar Tritunggal Mahakudus. Memang
tidak ada penjelasan tentang Allah yang bisa masuk sepenuhnya pada akal budi
manusia. Ini juga pengalaman St. Agustinus.
Agustinus berpikir keras
untuk memecahkan misteri Allah Tritunggal ini, harus bisa dirumuskan dalam
kalimat penjelasan ilmiah, yang masuk akal sehingga mudah dipahami dan
diajarkan. Dia mencari pencerahan sambil berjalan pelan di tepi pantai.
Dilihatnya seorang anak sedang berusaha memenuhi lubang pasir di tepi pantai.
Anak itu bolak-balik dengan cepat, untuk mengisi lubang kecil itu. Namun tiap
kali dia sampai ke lubang galian itu, air di dalamnya telah hilang meresap . Namun
dia tidak putus asa dan berusaha lebih giat. “ini sangat konyol” pikir
Agustinus. Maka dia menegur anak itu, agar menghentikan kegiatan sia-sianya
itu. “Apa yang sedang kau lakukan?” katanya.
“Aku
sedang memindahkan air laut ke dalam danau kecil ini,” jawab anak itu sambil
terengah-engah.
“Itu
tidak mungkin Nak,” balas Agustinus.
“Kau juga
tidak mungkin memasukan misteri Allah yang besar ke dalam otakmu yang keci,”
balas anak itu.
Agustinus
terkejut, dan terkejut pula ketika mengetahui anak itu telah hilang.
Itulah
gunanya Iman. Yesus pun berkata kepada Thomas, berbahagialah mereka yang tidak
melihat namun percaya. (Yoh. 20:29)
# # #
Mari kembali kepada Shema Yisrael yang dahulu pernah diucapkan oleh Moshe/משה/ Musa dan yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yeshua dalam Injil Markus 12 : 29 - 31 bersamaan dengan perintah V'ahavta
ReplyDelete" שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד. ואהבתא את יהוה אלהיך בכל לבבך ובכל נפשך ובכל מאדך ואהבתא לרעך כמוך. "
Cara membacanya menurut peraturan tata bahasa Ibrani 👇
" Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad. V'ahavta et YHWH ( Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafsheka uvkol meodekha v'ahavta lereakha kamokha. "
Terjemahannya 👇
" Dengarlah, hai Israel: YHWH ( Adonai ) Elohim kita: YHWH H( Adonai ) itu satu. Dan kasihilah YHWH ( Adonai ) Elohimmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. "
( Ulangan 6 : 4 - 5, Imamat 19 : 18 )
Tuhan memberkati. 🕎✡🐟✝🕊🇮🇱