Mimbar Duniaku

Tuhan Maha Rahim Itulah tujuan Kristus datang ke dunia menunjukan kepada dunia, betapa Allah mencintai manusia. Saya bangga jadi Katolik, banyak cara Kristus mau bertemu denganku. Dia hadir dalam sakramen Ekaristi, masuk dalam "bait Allah" yang sering kotor ini. Dengan kekotoranku, aku datang ke bilig suci, Tuhan menantiku di ruang pengakuan. Sungguh banyak moment-moment istimewa disediakan gereja untuk mempertemukan aku dan Tuhanku. Betapa sedihnya Allah Bapa, bahwa banyak manusia yang tidak mengakui pengorbanan kasihNya Untuk apakah Kristus menderita kalau bukan untuk menebus dosa manusia? Bayangkan betapa kecewanya aku, kalau telah kusediakan makanan melimpah dengan kerja keras tapi tidak ada tamu undangan yang mau menikmatinya.... Manusia, berbaliklah, nikmati Kerahiman Allah.... Dia selalu terbuka untuk memaafkan... Santa Faustine, doakan kami.

Pertobatan 2000 umat di paroki, hanya 200-an yang terima sakramen pengakuan. Sayang sekali, padahal itulah kesempatan paling baik untuk bertemu Tuhan, di dalam ruang kecil pengakuan. Saat itulah dia memenuhi janji-Nya :" Marilah hai, kamu yang letih lesuh dan berbeban berat, aku akan memberikan kelegaan kepadaMU." Seorang sahabat pernah berkata begini : sekarang setan bekerja ekstra ringan. Dia hanya duduk santai, tidak perlu mencari anggota baru. Banyak manusia yang antri mendaftarkan diri. Selain itu mereka makin canggih dan bisa ada di mana saja, di hp, di internet, di kantor, di jalan. Dan setan lebih bangga lagi kalau jumlah mereka yang mengaku dosa makin sedikit.  

Ramai sekali di pintu gerbang Yerusalem. Orang-orang tumpah ruah di jalan menyambut Kristus Raja Abadi.  "Hosana! Hosana! Hosana Putra Daud!" teriak mereka.  Saking bersemangatnya, ada yang memotong daun-daun, terutama daun palma yang lebih besar untuk dilambai-lambaikan. Yang lain malah mengeluarkan jubah dan menjadikannya karpet.  Mereka tidak peduli bahwa "Sang Raja" yang mereka elu-elukan itu hanya menunggang seekor keledai, keledai betina pula. Pokoknya, mereka sudah sungguh-sungguh yakin itulah Raja Agung, tidak jadi soal bahwa dia hanya punya keledai, betina, dan dapat minjem lagi. Tidak juga jadi soal, dia tidak punya pengawal, kecuali 12 orang teman yang tidak memiliki senjata. Dan alas kakinya hanya sendal ikat, yang kotor dan berdebu.  Mereka larut dalam keramaian, gegap gempita, sorak-sorai penuh harapan.  Apa pun, bagaimana pun, Dia adalah Raja. He is the only one.  Eh, apa yang terjadi kemudian? Hanya enam hari setelah itu, ketika R

Kebangkitan   Kebangkitan ternyata butuh usaha yang keras. Batu penutup kubur digeser, biarkan cahaya ilahi masuk Biarkan harum surgawi berhembus memenuhi hati Itu sudah cukup membuat kita bisa bangkit berdiri dan berjalan. Namun itu belum cukup untuk menjadi normal kembali Untuk menerima tugas perutusan Maka bukalah tali pengikat tangan dan kaki Lazarus baru bisa diterima dan mengalami hidup sepenuhnya ketika seluruh kain pembungkusnya dibuka Kebangkitan itu butuh usaha. Terlalu banyak ikatan membuat hidup ini tidak bebas dan menjadi tidak siap untuk diutus Hai, kau... keluarlah..... Tuhan membanggil untuk kebangkitan, Tuhan memanggil untuk perutusan...