Agama Katolik SMA X Sems 2



V. KITAB SUCI DAN TRADISI KATOLIK

A.     PERJANJIAN LAMA

Istilah Perjanjian Lama berasal dari ungkapan St. Paulus dalam 2Kor 3:14. “…. Hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkan perjanjian lama. Kata Perjanjian Lama ditegaskan Konsili Vatikan II (KV II) adalah tata keselamatan, untuk menyiapkan kedatangan Kristus Penebus. Perjanjian Lama merupakan gambaran keadaan manusia sebelum zaman pemulihan keselamatan oleh Kristus. Di dalamnya terdapat nubuat-nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus. Kitab Perjanjian Lama ditulis sebelum Yesus Lahir.
A.     Jumlah  Perjanjian Lama. 
Perjanjian Lama umat Katolik berjumlah 46 Kitab. Sedangkan menurut Gereja Kristen Protestan berjumlah 36 kitab, sepertu kitab agama Yahudi. Perjanjian Lama Katolik juga memuat beberapa kitab tambahan, yang disebut Deuterokanonika. Kitab ini ditulis dalam Bahasa Yunani (bukan Ibrani – seperti yang lainnya). Karena itulah Protestan tidak mengakui keasliannya.

B.      Klasifikasi Perjanjian Lama :
Melalui proses seleksi yang disebut KANONISASI (yunani) artinya: norma, ukuran, pedoman. Semua tulisan harus melewati proses seleksi ketat yang sesuai dengan norma, ukuran dan pedoman seleksi. Misalnya : isinya tidak bertentangan dengan ajaran iman bahkan dapat dijadikan sebagai PEDOMAN / norma Iman, ditulis pada kurun waktu purba (bukan pada dunia modern), ada jarak yang dekat dengan masa hidup nara sumber, naskah itu masih bisa bisa ditemukan dalam cerita lisan umat / masyarakat, dll.
1.      Pentateukh / Taurat : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.
a.      Kejadian : refleksi iman tentang asal usul dan tujuan kehidupan dimuka bumi, terutama asal-usul bangsa Yahudi, bahwa nenek moyang mereka adalah yang terpilih : Adam, Nuh, Abraham,  Ishak, Yakub.
b.      Keluaran : refleksi iman tentang terbentuknya Israel sebagai Umat Allah, yakni ketika mereka keluar dari perbudakan di Mesir.  Muncul piagam 10 Hukum Allah, sebagai panduan bagi umat Israel agar menjadi Umat Allah yang setia dan kudus.
c.       Imamat : dalam perjalanan dari Mesir kembali ke kanaan, umat Israel banyak bertemu dengan kaum bangsa lain yang berbeda budaya dan keyakinan. Maka  Allah lewat Musa membuat banyak aturan tentang peribadatan (liturgy) dan hidup bersama sebagai komunitas.
d.      Bilangan : masih berkaitan dengan Keluaran, tema utama bilangan adalah angka, sebab Musa membuat sensus penduduk Israel, jumlah laki-laki yang bisa berperang, jumlah angota tiap 12 suku Israel. Jumlah imam, jumlah prajurit, jumlah ternak, dll.
e.      Ulangan : Ditulis Musa menjelang kematiannya (1405 SM) untuk angkatan muda yang lahir dalam perjalanan, mereka tidak tahu tentang paskah pertama (malam sebelum pembebasan), kisah dramatis penyeberangan laut merah. Maka Musa mengulangi lagi cerita-cerita itu secara singkat untuk mereka, agar mereka merasa bagian dari sejarah panjang nenek moyang mereka.  Tulisan ini sekaligus kata perpisahan dari Musa sebelum wafat.
2.      Kitab Sejarah : berisi fakta sejarah awal mulanya kerajaan / bangsa Yahudi.
Meskipun Kitab ini tetap merupakan refleksi iman, namun fakta sejarahnya memang nyata  dan dapat dikonfirmasi dengan banyak literatur.   
3.      Kitab Kebijaksanaan / sesembahan atau pujian (di dalamnya ada kitab puisi : mazmur, amsal, Kidung Agung) : Isi pokoknya adalah doa, pujian dalam bentuk puisi  dan lagu (mazmur), juga nasehat-nasehat bijaksana, untuk menuntun umat Israel agar tetap setia kepada Allah, meskipun melewati begitu banyak kesulitan (seperti dalam cerita Ayub). Saat-saat tertentu hidup memang terasa menyakitkan, namun saat-saat lain juga Hidup sangat menyenangkan. Alur hidup ini dapat dengan mudah dilihat dalam Mazmur : ada doa ratap tangis tak berdaya, ada doa pujian penuh kegembiraan.
4.      Kitab Para Nabi : Kitab ini umumnya berisi tentang harapan baru bagi umat Israel tentang datangnya Mesias. Terutama dalam tulisan nabi-nabi besar : Yeremia, Yesaya.
Empat kelompok besar di atas kerap disebut PROTO – KANONIK: kanon-pertama.
5.      Deuterokanonika.  36 kitab telah selesai dikanonkan dan diterima sebagai kitab suci resmi gereja. Semuanya ditulis dalam Bahasa Ibrani. Namun masih ada kitab lain yang kualitasnya setara dengan kitab-kitab Ibrani, namun ditulis dalam Bahasa Yunani. Maka kitab itu pun dimasukan dalam proses Kanonisasi dan dapat diterima. 10 kitab baru itu disebut kelompok DEUTERO-KANONIKA : “kanon kedua,” atau Kitab Tambahan. Ahli Kitab Suci Protestan tidak mengakui kitab Yunani ini.   Di dalamnya ada : Makabe, Sirakh, Kebijaksanaan Salomo, Tobit, Yudith, Barukh, Tambahan Ester, Tambahan Daniel, Surat Yeremia.

C.    PERJANJIAN BARU
1.      Latar Belakang Penulisan.
Yesus sendiri tidak menulis ceritanya. Namun ada kecemasan bahwa cerita tentang tokoh hebat dan mulia ini akan hilang jika hanya mengandalkan cerita lisan dari mulut ke mulut. Maka muncullah usaha untuk menulis sejarah hidupnya: berdasarkan kisah yang dirasakan dan disaksikan, berdasarkan cerita yang umumnya beredar, dan berdasarkan refleksi iman penulis.
2.      Tujuan Penulisan.
a.      Memperkenalkan tokoh Yesus Kristus, sebagai utusan Tuhan yang datang mewartakan Kerajaan Allah, dan bagaimana usaha dan perjuangannya mewartakan keselamatan.
b.      Menjaga ajaran Yesus Kristus yang perupakan pedoman atau panduan untuk mencapai keselamatan.
c.       Memperkenalkan kisah dan ajaran para rasul / murid-murid perdana Yesus Kristus. Perdana yang  hidup sejaman dengan Yesus, dekat di sekitar Yesus, atau orang yang sejaman dengan para rasul.
d.      Surat-surat rasul (Surat Apostolik/ Pastoral)  yang bertujuan menjaga kualitas iman umat kristiani di komunitas tertentu atau seorang pribadi tertentu.
3.      Bagian Perjanjian Baru. Semuanya ada 27 Kitab.
1.      Injil : Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Keempat Kitab Ini adalah bagian Inti dari Perjanjian Baru. Di dalamnya terekam sejarah, dan ajaran Yesus Kristus.
Kata Injil dari kata Yunani : ευαγγέλιον/euangelion, artinya khabar gembira/ Khabar baik. Kata ini berasal dari ucapan Malaikat Gabriel (Lukas 1:19), ucapan Yesus sendiri (Lukas 4:18). Dalam Bahasa Inggris : Good News, khabar baik.  Euangelion menjadi  ingil dalam Bahasa Arab, yang kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi Injil. 
2.      Kisah Para Rasul : fokusnya adalah perjalanan iman umat Kristen Pertama, yang dipimpin oleh Rasul Petrus dan teman-temannya. Lalu muncul tokoh favorit kedua, yakni Paulus. Dia dipilih oleh Kristus sendiri menjadi Rasul, terutama bagi orang di luar kaum Yahudi.
3.      Surat-surat Apostolik / Pastoral. (apostle = rasul). Ditujukan untuk umat di wilayah atau pribadi tertentu agar dapat menjaga kualitas iman mereka. Maka isinya adalah nasehat, wejangan bahkan kritikan.
4.      Wahyu : isi pokoknya adalah pengelihatan Yohanes tentang masa depan, tentang keselamatan besar yang dijanjikan Allah. Di kitab ini, keselamatan yang telah diwartakan Yesus Kristus ditegaskan.  
4.     Time Line Perjanjian Baru:
A.      Antara tahun 7/6 SM – 30 M : Yesus lahir, hidup dan akhirnya disalibkan. Setelah kebangkitan-Nya, para rasul dan murid-muridnya meneruskan misi Kerajaan Allah. Terus menjaga ajaran Yesus sambil terus membawa nama besar it terus hidup bersama mereka.
B.      Tahun 40 – 120 M : Masa Penulisan Kitab Suci. Inti pewartaan adalah Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus. Kemudian pewartaan berkembang menjadi sejarah penuh hidup Yesus, sejak lahir, hidupNya hingga kebangkitanNya .
Dalam pada itu, umat Kristen makin berkembang dan meluas. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok. Supaya berita tentang Yesus itu tetap sama, dan kehidupan iman mereka pun tetap terjaga  maka mulailah penulisan. Tulisan pertama adalah 1 Tesalonika (+ 40 M), dan yang paling akhir surat kedua Petrus (th 120-an M).
C.      Tahun 120 – 400 M : seleksi Kitab Perjanjian Baru (pembentukan Kanon).
Setelah muncul tulisan pertama thn 40, muncul pula banyak sekali tulisan yang serupa. Ada yang memberikan penguatan iman tapi ada juga yang membingungkan bahkan mengacaukan kehidupan iman umat. Maka para bapa gereja memikirkan untuk membuat standarisasi tulisan iman itu. Dengan standar itu maka   hanya 27 buku yg diterima, ratusan lainnya tidak lulus seleksi. Buku tidak lolos seleksi itu sering disebut kitab apokrip, penulisnya adalah dari kolompok bida’ah yang ajaran tdk sesuai dengan ajaran iman para rasul.

5.     Manfaat Membaca Kitab Suci :
Kitab suci mengajarkan dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan kebenaran, yang oleh Allah dikehendaki supaya dicantumkan dalam Kitab-Kitab Suci demi keselematan kita (Dei Verbum art. 11).  Berikut adalah manfaat membaca kitab suci:
a.      Menjamin perkembangan iman dan karakter kepribadian. “Segala tulisan yang diilhami oleh Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim 3:16-17).
b.      Mengenal Yesus Kristus. “Tidak membaca Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus.” (St. Hironimus. Kutipan yang tegaskan kembali oleh K.V II.
c.       Sebagai buku Gereja, buku iman Gereja. Kitab Suci menjadi pedoman, patokan dan tuntutan iman gereja.

TRADISI GEREJA
Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang atau generasi terdahulu.  Tradisi dari Bahasa Latin tradition = penerusan.  Maka tradisi berarti sesuatu yang diserahkan, diteruskan atau diwariskan.  Nah, bagi gereja Katolik, iman itu terjaga bukan hanya karena adanya Kitab Suci tetapi juga tradisi. Tradisi ini berisi ajaran dan kebiasaan iman para pendahulu, sejak para Rasul, para Bapa-bapa Gereja. 

Macam-Macam Tradisi dalam Gereja Katolik.
1.      Tradisi resmi.
Sumber pertama tradisi adalah 1) Kitab Suci. Kitab Suci adalah refleksi dan praktek iman jemaat perdana, yang kemudian ditulis agar terjaga keterusannya. Selain kitab Suci juga dalam 2) syahadat atau pengakuan iman, dalam 3) liturgy dan dalam 4) sakramen-sakramen Gereja, juga dalam 5). doctrinal (ajaran resmi) dari kuasa mengajar Gereja tertinggi. 
Syahadat tidak ada dalam kitab suci, namun itu adalah refleksi iman jemaat perdana yang kemudian dirumuskan menjadi satu formulasi. Sampai saat ini kita diwarisi dua bentuk syahadat, yakni : Syahadat Para Rasul (Syahadat Singkat) dan Syahadat Nicea-Konstatinopel (Syahadat Panjang).  Point pokok kedua pengakuan iman itu sama, namun dalam Syahadat Nicea ada tambahan ajaran iman pokok (dogma), misanya sifat gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.

2.      Tradisi Tidak Resmi
Tidak resmi bukan berarti tidak diakui, melainkan bahwa tradisi-tradisi itu diwariskan namun mengalami perkembangan yang lebih dinamis sesuai dengan konteks waktu, tempat dan jamannya. Misalnya : music liturgy, karya-karya seni, sastra kekristenan, tulisan-tulisan, ajaran para teolog, doa-doa devosional, cerita-cerita para kudus.

Maka ada dua sumber panduan atau pedoman iman katolik, yakni : Kitab Suci dan Tradisi.


II.   YESUS KRISTUS PEJUANG KERAJAAN ALLAH

Cara Yesus Mewartakan Kerajaan ALLAH.

A.    Dia mewartakan lewat Perumpamaan.
Agar ide KA-Nya dapat dipahami semua kalangan dia sering menjelaskannya dalam bentuk narasi – cerita. Topik, Data dan Subjek ceritanya sangat akrab dengan para pendengar. Misalnya : Gandum dan ilalang, benih dan menabur, tuan dan pekerjanya, Raja dan para sahabatnya, Nelayan, Jala dan Ikan, ayah yg baik dan anak-anyaknya, domba atau uang yg hilang, harta di ladang. Dengan cara seperti ini, wartanya bisa dengan mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama kaum kecil yang berpendidikan diri.
 Inti ceritanya adalah bahwa:
a.      Allah maha kasih. Keselamatan itu dianugerahkan kepada manusia. Allah dilukiskan sebagai Bapa yang berbelas kasih (lihat cerita anak, dirham, domba yg hilang di Lukas 15)
b.      Semua orang dipanggil untuk selamat namun harus diperjuangkan. Perlu ada peran aktif manusia. (Semua yang dibabtis tidak otomatis selamat, jika rahmat babtisan tidak diusahakan.)
c.       Kelak akan ada seleksi kelayakan, siapa yang layak masuk surga – masuk dalam kekudusan.

B.    Dia melakukan mukjizat.
Di banyak tempat dalam kitab suci, banyak sekali memuat cerita bagaimana dia melakukan mukjizat, mengubah air biasa jadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menggandakan roti, dan banyak lagi. Makna :
a.      Mukjizat hanya dilakukan karena kasih Allah. Bukan untuk show/ pertunjukan. Maka Dia menolak ketika orang di minta tanda dan mukjizat (Matius 16.1, Lukas 11.16-29).
b.      Mukjizat Yesus terutama tertuju kepada mereka yang menderita, malang, dimarjinal (disisihkan) atau terpenjara oleh kuasa jahat.
c.       Mukjizat Yesus menunjukan jati diriNya sebagai Mesias, tokoh yang diramalkan oleh para Nabi (Yesaya 42.2 Mat 11:4-5)
d.      Mukjizat Yesus adalah tanda solidaritas Allah kepada manusia, terutama mereka yang tidak berdaya: sakit, miskin, menderita, dikuasai si jahat.

Kerajaan Allah menurut aliran politik pada masa Yesus:
1.      Zelot : Paham Kerajaan Allah sangat berciri nasionalis, yakni bahwa Israel terbebas dari penjajahan Romawi. Mesias akan tampil sebagai panglima perang yang akan mengusir penjajah Romawi, sehingga Israel menjadi Negara bebas dan merdeka.
2.      Apokaliptik : Kerajaan Allah terjadi pada akhir zaman. Angkatan sekarang yang telah rusak ini harus digantikan oleh tata dunia baru, lewat suatu penghakiman.
3.      Rabi : Kerajaan Allah sudah hadir, tapi kekuasaan Allah akan tampil penuh pada akhir Zaman. Mengapa orang Israleh tidak merasakan kerajaan Allah, tapi malah dijajah oleh bangsa lain? Itu karena mereka tidak setia kepada Taurat, mereka sedang dihukum oleh ketidaktaatan sama seperti yang sebelumnya mereka di buang ke Mesir.

Memperjuangkan Perwujudan Kerajaan Allah masa kini.
1.      Menerima Allah sebagai Raja dan kita umatnya. Dengan menerima Allah sebagai raja maka kita menjadikanNya tempat berlindung dan sumber kekuatan. 2 Samuel 22:3 Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
2.      Mengasihi sesama tanpa batas dan tanpa syarat. Mengasihi berarti siap berkorban untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
3.      Menjunjung tinggi kemerdekaan dan martabat manusia. Menolak segala macam tindakan kekerasan dan pelecehan terhadap kebebasan hidup manusia. Semua orang berhak untuk hidup nyaman dan bebas.



III.  SENGSARA, WAFAT YESUS KRISTUS

A.   Latar Belakang Yesus dihukum mati.

1.      Dendam yang  terpendam.
Sudah lama kaum intelektual Yahudi (Kaum farisi, Kaum Saduki, Imam-imam kepala, dan Sanhedri (Mahkama Agama) mengamati gerak-gerik Yesus. Mereka tidak menyukainya, bahkan berkali-kali berusaha menangkap dan menghukumnya. Namun Mereka takut pada orang banyak di sekitar Yesus, dan juga tidak berdaya pada kuasa charisma-Nya. Di pihak lain, Yesus Kristus adalah tokoh publik. Sulit sekali menangkapnya tanpa bukti. Berkali-kali mereka berusaha menjebak Yesus, agar mendapatkan bukti yang sah supaya Dia hukum, tapi berkali-kali mereka terpukul mundur karena jawaban yang tidak bisa mereka tebak. Ingat ketika Yesus ditantang bayar pajak atau tidak? mengampuni perempuan berzinah atau merajamnya?

2.      Kuasa dan Kedudukan.
Yesus Kristus dalam waktu singkat berhasil menyita perhatian khayalak ramai. Semua orang membicarakanNya, dari Yerusalem sampai ke Yudea. Bahkan tersebar hingga ke luar kerajaan. Pusat perhatian adalah Tokoh Baru yang langsung tenar itu. Kaum Intelektual yang selama ini sebagai sumber inspirasi, panduan tingkahlaku pelan-pelan ditinggal. Para umat malah berkumpul mendengarkan kotbah Yesus di bukit, di pantai. Kemana Yesus Pergi ke sana juga banyak orang pergi.

3.      Hukum Taurat.
Hukum Taurat memuat banyak aturan ketat, yang kemudian ternyata dipraktekkan mentah-mentah tanpa melihat situasi. Kaum Yahudi menjadi hamba hukum. Yesus mendobrak kebiasaan ini: Manusia adalah tuan atas hukum, bukan sebaliknya, begitu kata-Nya. Yesus tidak mengubah Taurat tapi mengubah cara pandang dan cara sikap umat tentang Taurat. Namun karena sikapnya itu para intelektual menuduh-Nya telah melanggar Hukum Taurat, sehingga mereka menarik kesimpulan:
a.      Yesus bukanlah nabi atau orang kudus. Dia justru mudah didekati orang-orang berdosa : perempuan berzinah, pemungut cukai,  mereka yang sakit akibat terkutuk karena dosa: kusta, atau penyakit lainnya.
b.      Yesus melawan hukum taurat, Dia tidak peduli pada hukum halal – haram. Dia malah menyentuk orang-orang kusta (itu haram), dia tidak berpuasa ketika yang lainnya berpuasa.
c.       Yesus melanggar hari sabat, hari sabat adalah hari Tuhan, tidak boleh melakukan pekerjaan. Tapi Yesus justru menyembuhkan orang pada hari Sabat.
d.      Yesus mencampuri urusan Imam Agung ketika tiba-tiba dia mengusir pergi para pedagang di pelataran Bait Allah.
e.      Yesus bahkan dituduh meremehkan nenek moyang Israel, ketika mengatakan bahwa Bait Allah bisa dirubuhkan, dan Dia akan membangunkannya kembali hanya dalam waktu tiga hari.
4.      Trauma Romawi – alas an politis
            Semenjak Israel dijajah orang Yahudi, sudah beberapa orang yang mengaku sebagai Mesias (pembebas). Orang-orang (mesias-mesias palsu) itu menghimpun kekuatan lalu melakukan pemberontakan terhadap penjajah. Misalnya Yudas dari Galilea dan Simon dari Bar Kokhba.
            Nah, isu pemberontakan ini dipakai oleh pemuka agama. Mereka mempengaruhi Pilatus agar menghukum Yesus karena memprovokasi masyarakat. Namun ketika  Pilatus memeriksa Yesus, dia tidak menemukan hal-hal yang membahayakan keamanan. Itu murni masalah agama. Maka dia berniat melepaskan Yesus.  Namun niatnya urung karena para tokoh antagonis terus mendesak bahkan mengancam.  Pilatus memberikan pilihan pembebasan : Yesus atau Barabas. Ternyata rakyat lebih memilih Barabas utk dibebaskan.

B.    Arti Penderitaan dan Wafat Yesus Kristus.
A.      … adalah konsekuensi atau resiko yang Dia tahu akan terjadi. Sebab para penguasa, Farisi dan Saduki dan tua-tua yang terang-terang tidak sejalan dengan misi dan visinya. Mereka berkali-kali berusaha menjebaknya agar segera dihukum.  Ajaran Yesus berkali-kali pula langsung menyerang dan menggoncang mereka.
B.      … sebagai bukti ketaatan dan kesetiaan-Nya kepada Bapa.  Penderitaan dan kematian Yesus tidak wajib terjadi, bukan takdir atau nasib yang harus diterima. Namun ketika ternyata Yesus berhadapan dengan situasi demikian Dia merasa wajib menerima-Nya dengan ikhlas, meski pun Dia punya kebebasan untuk menolak-Nya (ingat doaNya di kebun Zaitun). Bagi kita pesanNya jelas : jangan lari dari kepahitan. “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34).
C.      … sebagai tanda solidaritas-Nya terhadap manusia. Bahwa Allah juga menderita bersama dengan manusia yang menderita. Allah dalam Yesus pernah mengalami penderitaan dahsyat, hingga wafat. Maka kalau mengeluh tentang penderitaan hidup, bersyukurlah sebab Allah tahu perasaan kita yang sebenarnya, sebab Dia juga pernah mengalaminya. Dia adalah Emanuel: Allah yg beserta kita (terutama saat menderita).
D.     … sebagai bukti Kasih Allah. Seluruh hidup-Nya Yesus telah menunjukan kasih. Namun suatu ketiak Dia berkata : tiada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15:13). Dia orang jujur yang hidupNya selaras dengan ucapanNya. Dia memang memberikan nyawaNya karena mengasihi manusia. Itulah contoh cinta sejati.
E.       …. Merupakan penyelamatan manusia. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (1Kor 15:3). Dosa manusia yang bertumpuk-tumpuk tak akan bisa dilunasi oleh manusia sendiri. Maka Allah mengorbankan diri-Nya sendiri melalui Yesus untuk menebusnya. Mengapa harus lewat kematian? Jawabanya : Adakah yang lebih berharga dari pada nyawa? Maka dosa manusia memang telah dibayar dengan harga yang sangat, sangat mahal (1Ptr 1:18-19).


IV. KEBANGKITAN YESUS.
Kebangkitan Kristus adalah inti iman kita. “Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (1Kor 15:14). Kematian Kristus haruslah satu dengan kebangkitannya. KematianNya adalah sebuah pertanyaan besar, siapakah Yesus sesungguhnya? Dan kebangkitanNya adalah jawaban dari misteri besar itu. Dia adalah Allah yang bangkit. KebangkitanNya itu memberi arti tentang kematianNya.
Fakta Tentang Kebangkitan Yesus.
1.     Kubur Kosong.
Kubur kosong tidak serta merta memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit. Bagi para rasul yang belum tahu cerita setelah itu, fakta khubur kosong justru menimbulkan tanda Tanya, kebingungan. Para perempuan di Markus 16:8, bahkan pulang dengan perasaan takut begitu mengetahui mayat Yesus tidak ada. Walau Malaikat telah menerangkan bahwa Yesus akan mendahului mereka ke Galilea. Tampak sekali mereka tampak shok dan takut sehingga pergi tanpa mengatakan apa-apa. Fakta kubur kosong ini adalah pertanyaan besar atau misteri : kemanakah Yesus?

2.     Penampakan.
Penampakan Yesus adalah jawaban dari pertanyaan besar dari peristiwa kubur kosong. Dia memperlihatkan diri di depan para rasul, kini bukan lagi sebagai manusia biasa namun masih dikenali para rasul sebagai manusia.
a.       Mula-mula dia menampakan diri kepada Maria Magdalena. Namun Maria mengira Dia adalah seorang tukang kebun dan bertanya kalau-kalau dia tahu tentang keberadaan mayat tuannya yang tiba-tiba raib. Magdalena baru mengenal Yesus ketika namanya di sebut, “Maria” (Yohanes 20:15-16). Maria tersontak gembira tapi Yesus mengingatkannya agar tidak menyentuhNya.
b.      Kemudian Dia menampakan diri kepada para wanita yang sedang kalut dan bingung mengetahui mayat Yesus tidak ada, namun kata Malaikata Dia telah mendahului mereka ke Galilea. Para perempuan itu mengenaliNya, hanya karena Dia berkata, “Salam Bagimu.” Serentak mereka memeluk kakinya.   (Matius 28:9)
c.       Dia juga menjumpai dua murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Kedua murid itu tidak mengenaliNya walau pun Dia bicara banyak dan menjelaskan misteri Yesus Kristus, tokoh yang mereka sedang perbincangkan. Keduanya akhirnya mengenal pemuda yang itu, ketika Dia memecahkan roti. (Lukas 24:15)
d.      Suatu malam Dia menampakan diri kepada lebih banyak muridNya. Dan lebih istimewa, Dia menunjukan semua luka bekas paku pada tangan dan kakiNya. Agar mereka tidak ragu lagi. Kemudian Dia menghembusi mereka dengan Roh Kudus sekaligus memberikan tugas istimewa – sakramen tobat-. Thomas tidak ada saat itu, dan meragukan kebenaran cerita teman-temannya.(Yohanes 20:19-23) = (Lukas 24:36 – 49)
e.      Seminggu kemudian Yesus datang lagi, dan secara khusus kepada Thomas. Thomas yang sebelumnya tidak percaya, kini percaya penuh, “Ya Tuhan dan Allahku!” katanya.
f.        Yesus sekali lagi memperlihatkan kuasaNya dengan membantu Petrus menangkap banyak ikan, setelah menyuruh Petrus menebarkan jala ke sebelah kanan. Dia juga tampak sangat manusiawi dengan ikut sarapan bersama para nelayan itu.
g.       Yesus membawa para murid ke luar kota hingga ke dekat Betania. Dia lalu menumpangkan tangan untuk memberkati mereka, dan para muridNya menyaksikan Dia naik ke surga. (Lukas 24:50-53).
Dari kisah penampakan ini, tampak jelas pergerakan iman para rasul yang sedang down, seolah terkubur bersama Yesus kemudian bergerak ke keadaan penuh iman dan sukacita begitu Yesus menyapa. Perhatikan skema berikut:
Yesus : terlebih dahulu berinisiatif menampakan diri,
                Para Murid : belum / tidak mengenalinya.
Yesus : yang kemudian membuka diri, lewat sabda : dengan menyapa, memberi salam atau lewat tanda :menunjukkan bekas luka, makan bersama.
Para murid : lalu mengakuiNya. Iman dan sukacita mereka kembali.
Yesus  : memberikan mereka tugas, untuk memberitahukan apa yang telah mereka lihat dan saksikan.

Jadi ada tiga unsur pokok yakni : inisiatif/ prakarsa dari Yesus, pengakuan dari para murid, tugas untuk memberi kesaksian.

Makna Kebangkitan Yesus bagi Gereja:
1.       Dalam kebangitan Yesus, terpenuhilah janji-janji Perjanjian Lama (Luk. 24:26-27) dan janji Yesus sendiri selama hidupNya (Mat 28:6). Yohanes bahkan menyatukan peristiwa penyaliban dengan kebangkitan: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu  tahu, bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:28).
2.       Kebangkitan Yesus memberikan semangat baru kepada para rasul (juga gereja penerusNya). Bahwa ternyata kita bisa bangkit dan mengalami hidup baru seperti Kristus (Rm 6:4).
3.       Kebangkitan Kristus adalah pembenaran atas semua sabda dan tindakanNya. Maka semuanya itu wajib kita tiru dan wartakan agar juga mengalami kesempurnaan hidup seperti Kristus. “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).
4.       Kebangkitan terjadi setelah kematian / penderitaan. Maka kesediaan untuk berkorban sampai tuntas harus berani diambil, agar kita mendapati mahkota kebangkitan setelahnya.

Kenaikan Yesus Ke Surga
                Yesus telah naik ke surge disaksikan para rasul, Dia kembali kepada kemuliaan dan keilahianNya. Namun Yesus tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu. Dia akan datang lagi (Yohanes 14:18).
Yesus juga memberikan tugas untuk mewartakan khabar gembira kepada seluruh makhluk dan seluruh dunia. Dan untuk itu Yesus lalu memberikan kita penolong, Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang terus menjiwai para rasul dan juga gereja kita sekarang ini sebagai pewaris tradisi para rasul dan jemaat perdana.


V.            Yesus Kristus Sahabat Sejati

Sahabat sejati adalah sahabat yang rela berkorban demi sahabatnya bahkan jika nyawanya jadi taruhannya. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
Dan Yesus akan mengakui kita sebagai sahabatnya, jika kita melakukan seperti yang Dia lakukan, siap berkorban untuk orang lain.

Karakter Yesus
1.       Yesus Kristus adalah manusia ideal. Pantas dikagumi, patut diteladani. Dia memiliki semua karakter terbaik manusia. Dia bukan super hero, hanya manusia biasa yang hidup selalu dalam keadaan suci, hidup dalam Roh. Karena dia bukan super hero, maka semua umat manusia bisa meniru karakternya, hidup hanya dalam Roh.
Konsekuensinya : Kita juga bisa sempurna. Tidak ada lagi pepata : tidak ada gading yang tak sempurna. Sebab sudah ada contohnya bahwa manusia bisa hidup sempurna. Dia adalah manusia Yesus.
Matius  5:48. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Matius  19:21 "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

2.       Yesus adalah pewahyuan diri Allah yang sempurna
Pada masa Perjanjian Lama, Allah mewahyukan kasihNya kepada umat lewat pada Nabi. Semua pesan, perintah, perjanjian dari Allah disampaikan lewat para Nabi. Namun itu belum cukup bagi Allah, terutama melihat dosa manusia yang makin lama makin bertambah dan kreatif.
Maka Allah menjadi manusia dalam diri Yesus. Yesus adalah Sabda Bapa yang tunggal, sempurna dan tak terkalahkan (Lukas 24:27).  Sebab Allah ingin agar semua manusia diselamatkan dan mengenal kebenaran (1Tim 2:4).  
            Konsekuensi : 
Demi kasih, kita harus siap berkorban, merendahkan hati.
Selalu datang padanya untuk menerima pengampunan.

3.       Yesus adalah Tuan / Tuhan
a.      Tuan bukan berarti bos. Tuan adalah gelar kehormatan, sebutan untuk raja. Sebutan ini diperkenalkan sendiri oleh malaikat Gabriel, “Hari ini telah lahir bagimu, Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.” Perhatikan Malaikat menegaskan Tuan itu lahir di kota raja besar Daud.
b.      Sebutan Tuan/ Tuhan adalah seruan dan pengakuan iman. Paulus menulis untuk umat di Filipi (2:11) : segala lidah mengaku : Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa. Kepada teman-temannya di Korintus dia menulis : hanya ada satu Tuhan, Yesus Kristus. (1Kor 12:3).

Konsekuensinya :
-          MenghormatiNya sebagai junjungan, pimpinan, komandan.
-          Menghormati dan menuruti semua kehendakNya.
-          Menjadikan sabda dan perbuatan Yesus sebagai contoh dan panutan.

4.       Yesus adalah ANAK ALLAH. 
a.      Yesus pernah dilahirkan (oleh Bunda Maria) jadi disebut anak. Karena berasal dari Rahim Maria, maka tidak bisa ditolak Yesus adalah anak Maria.  
b.      Sebutan Anak ALLAH mengartikan bahwa Yesus sama dengan Allah. Sebutan inilah pula yang menjadi alasan dihukum, orang Yahudi menuduh Yesus menghujat ALLAH karena menyamakan diri-Nya dengan Allah.
c.       Sebutan ANAK ALLAH mengindikasikan hubungan dekat antara Yesus dan Allah. Jika dalam Perjanjian Lama, ALLAH dikenal sebagi Yahwe, Allah yang dahsyat, tremendum, namun Yesus menyebut Allah sebagai Bapa. Bapa yang sangat dekat / imanen. Ingat doa Yesus di Getsemani, Yesus menangis dan mengadu kepada Bapa. Lalu di salib, Dia berseru; Bapa… mengapa Engkau meninggalkan daku?

Konsekuensinya :
-          Memelihara kedekatan dengan Bapa.
-          Menjadi anak Allah yang baik dan kudus.
-          Satu-satunya alasan kita dihormati adalah karena kita adalah mewarisi kharisma Allah, dihormati dan dikasihi karena karakater unggul sebagai anak Allah. (Jangan jadikan harta dan kuasa sebagai alasan kehormatan)

5.       Yesus Sang  Juruselamat, Salvator. 
Yesus Kristus penyelamat dunia, Inilah tujuan utama kehadiran Yesus.  Dia datang untuk merenovasi hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak karena dosa. Karena dosa manusia menjauhkan diri dari Allah. Menjauhkan diri dari Allah adalah kebinasaan, adalah maut. Yesus datang untuk mengambil kembali manusia dari ancaman maut, mengangkat kembali martabatnya, agar kembali ke dekat Allah.

Konsekuensinya:
-          Memberi diri dibabtis agar diselamatkan.
-          Menyelamatkan sesama terutama orang lain yang sedang berada dalam situasi sulit.
-          Menolak perbudakan, segala macam kekerasan dan peperangan.
-          Menjadi pejuang keadilan.


V.    Roh Kudus

a.      Simbol-Simbol Roh Kudus
Kisah Rasul 2: 1 – 13
1.      Bunyi seperti tiupan angin keras.
2.      Lidah-lidah api.
3.      Bahasa roh

4.      Sesuatu yang menyerupai burung merpati (Matius 3:16)
5.      Awan dan sinar (Lukas 9:34-35, Kis 1:9)
6.      Air
7.      Urapan.
8.      Meterai (Yoh 6:27)
9.      Penumpangan tangan (Kis 8:14-17)
10.  Jari tangan (Lukas 11:20, Kel 3:18)

b.      Makna Pentakosta
A.      Turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus Kristus sebagai penolong.
B.      Peristiwa ini kebalikan dari peristiwa Babel (Kej 11:1-9), dimana terjadi perpecahan bangsa-bangsa karena perbedaan Bahasa. Pada peristiwa Pentakosta, perbedaan Bahasa malah menyatukan. Para misionari pun mesti belajar banyak Bahasa. Dan gereja juga bisa diterima dan hidup dalam banyak Bahasa (bukan cuma bahasa Latin seperti sebelum Konsili Vatikan II)
C.      Hari itu banyak orang percaya pada karya-karya keselamatan Allah, sehingga pada satu hari itu terjadi kira-kira 3000 pembabtisan.
D.      Itu sebabnya hari itu disebut sebagai HARI LAHIRNYA GEREJA.

c.      Makna Kehadiran Roh Kudus Bagi Gereja
v  Daya Kekuatan Allah yg mengangkat dan mengarahkan hidup Gereja.
q  Roh Iman (2 Kor 4:13) yang menggerakan orang untuk bertobat.
q  Roh yang menggerakan orang untuk berani mewartakan. (2 Ptr 1:21).
q  Ingat juga peristiwa Pentakosta yg membuat umat jadi berani mewartakan.

v  Jiwa Gereja
Ø  Gereja adalah Tubuh Mistik Kristus, dan Roh Kudus adalah jiwanya.
Ø  Gereja telah mengalami dan melewati sangat banyak masalah, namun tetap bertahan hingga kini. Makin tahun bahkan dia makin murni.
Ø  Ada Roh Kudus sebagai jiwanya. Roh itu yang selalu menggerakkan umatnya untuk berani berkarya.
Ø  Roh Kudus adalah prinsip katolisitas Gereja: terbuka terhadap kemajemukan. Terus mewartakan keselamatan kepada semua orang di segala zaman (apostolik).

d.     Tujuh Kurnia Roh Kudus
                Enam Kurnia Roh Kudus berasal dari sabda ramalan nabi Yesaya 11:2.
“Roh Tuhan akan ada padanya:
1.      Roh hikmat   dan
2.      Pengertian.
3.      Roh nasihat   dan
4.      Keperkasaan.
5.      Roh pengenalan  dan
6.      Takut akan Tuhan.
7.      Gereja meminta pula Roh kesalehan (ketekunan dalam ibadat).

Maka ada tujuh kurnia Roh Kudus
1.      Roh Hikmat  / Kebijaksanaan.
Agar kita mengerti tentang kebenaran, keadilan dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik (Ams 2:9). Roh Hikmat memberikan ilmu yang baik.

2.      Roh Pengertian, 
Roh Pengertian adalah unsur dalam kebijaksanaan. Roh Pengertian menerangi budi kita, sehingga kita
a.      dapat memahami ajaran Yesus Sang Putra Allah dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
b.      dapat mengerti tanda-tanda zaman dan menafsirkannya dalam terang injil, iman, harapan dan kasih. Ini membuat kita dapat memahami situasi sosial disekitar kita dengan cara pandang Yesus Kristus.

3.      Roh Nasihat.
Pertama, Roh Nasihat membangun hubungan kita dengan Allah melalui doa. Ketika kita tidak punya kata-kata untuk berdoa, tidak mampu untuk bicara, Roh Kuduslah yang akan membantu kita untuk berdoa.
Kedua, Roh Kudus mendampingi kita dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak, agar selalu melakukan yang baik. (ingat peran suara hati sebagai guru).

4.      Roh Keperkasaan
Manusia cenderung lemah, penuh dosa, tidak setia. Ya kan? Ketika menghadapi kesulitan kita berpikir untuk menghindar atau cari cara pintas yang mudah. Ini semua kelemahan yang menyesatkan, maka kita butuh Roh Keperkasaan agar kita tahan banting, menjadi tekun, setia, memiliki integritas dan kekuatan mental untuk selalu belakukan yang baik dan benar.

5.        Roh Pengenalan Akan Tuhan
Allah adalah misteri. Roh Pengenalan Akan Tuhan-lah yang membuat kita kini mengenal Tuhan. Namun tetap sampai kini banyak misteri tentang Allah yang tidak terselami.
Pertama, Roh Pengenalan membantu kita perlahan-lahan mengerti tentang Allah. Kalaupun tetap tidak terpahami,
Kedua, Roh Pengenalan akan Allah membantu kita tetap tekun beriman pada Allah (yang tidak tampak) dan tidak berlari pada dewa-dewi atau harta duniawi (yang nyata).

6.      Roh Kesalehan.
Roh Kesalehan menolong kita agar taat beribadat dan melaksanakannya dengan sepenuh hati sehingga menjadi orang kudus.
Kesalehan akan terwujud dalam :  -   Kesetiaan dan ketaatan pada ajaran agama (doa dan ibadat).
-       Cinta kasih terhadap sesama dan lingkungan.

7.      Roh Takut akan Tuhan
Pertama: Terhadap Tuhan kita mesti hormat, tunduk dan takwa. Melawan dan melanggar kehendak Allah seringkali justru menyakitkan manusia sendiri. Dan biasanya pelanggaran dan dosa terjadi karena tidak ada perasaan takut dan hormat terhadap hukum dan Tuhan.
Kedua: Takut berbuat dosa, lebih memilih kebaikan dan menjadi tidak nyaman bila merencanakan telah suatu dosa, itu adalah Roh Takut akan Tuhan yang kita terima. (Ingat peran suara hati sebagai hakim)
                               
c.      Buah-buah Roh Kudus
1)    1 Timotius 6:11 :, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
2)    Roma 14.7 : kebenaran, damai sejahtera dan sukacita.
3)    Galatia  5.22 : Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.


Allah Tritunggal Mahakudus

1.     Arti dan Makna Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi.
Fakta Kitab Suci sudah jelas tentang rumusan iman Tritunggal, namun bagaimana hal ini bisa masuk akal adalah kesulitan lain. Materi ini berusaha menjelaskan ke arah pemahaman tentang pengakuan iman tersebut, namun tetap tidak akan sepenuhnya dapat dipahami.
2.      Dari Surat kepada jemaat di Efesus 1: 3-14, kesimpulan berikut dapat kita ambil:
Keselamatan itu datang dari Allah dan adalah karya Allah, yakni BAPA Tuhan kita Yesus Kristus. Karya keselamatan itu terlaksana dalam diri YESUS KRISTUS. Karya keselamatan itu kemudian diteruskan oleh ROH KUDUS, yang menemani, membimbing dan menjaga umat Allah sampai terjadilah seluruh karya keselamatan pada akhir zaman. Jadi Allah Bapa menyelamatkan manusia dalam Kristus (Allah Putera) oleh Roh Kudus.
3.      Ini bukan teori tentang Tritunggal, namun suatu kesaksian iman ketika Allah menampakan diri dalam Yesus Kristus – Allah  menjadi manusia - ,  dan dalam diri Roh Kudus – Allah  ada dalam manusia.  Ketika Yesus berkeliling mewartakan khabar baik, Allah ada di dalam-Nya. Ketika tugas penebusan usai, dan Yesus kembali kepada Allah, Roh Kudus menemani manusia sebagai penolong. Roh Kudus kini ada bersama kita, artinya: Allah Bapa dan Yesus Kristus juga ada bersama kita dalam diri Roh Kudus.

4.      Arti dan Makan Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi
a.      Allah yang Esa, berarti Allah yang satu. Namun satu itu bukan angka “1” melainkan “utuh”, tak terbagi, sempurna. Esa berarti keutuhan Allah, kepenuhan Allah, kesempurnaan Allah. Tidak ada yang perlu ditambahkan padanya. Allah tidak mengalami perkembangan atau pengurangan. Allah adalah keabadian. Allah adalah awal dan sekaligus akhir. Mencipta tapi tidak diciptakan. Allah tidak berasal dan tidak bertujuan, namun segala sesuatu berasal dari-Nya dan menuju kepada-Nya.

b.      Tiga Pribadi dalam Satu Allah.
Pribadi adalah terjemahan dari Bahasa latin; persona. Yang terjemahan lurusnya adalah topeng (dalam permainan sandiwara). Topeng itu menampilkan kharakter khas atau keunikan tokoh. Nah, PRIBADI yang dimaksud adalah keunikan, kekhasan Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Pribadi jangan dipahami seperti pribadi dalam kosa kata umum yang kita pahami sebagai seseorang yakni subjek / orang yang sangat terpisah dari subjek / orang lain. Jika pribadi dipahami seperti ini maka tiga pribadi = tiga allah,
 Tiga pribadi yang kita maksud adalah bahwa Allah yang esa itu, menghadirkan diri, mengkomunikasikan diri, menyapa manusia secara unik, khas sebagai Bapa, Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi ini berkomunikasi dalam satu keutuhan, satu kesempurnaan. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam kemandirian atau keunikan tiap pribadinya. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam relasi kesatuan, keutuhanNya. Lebih utuh dan sempurna dan lebih unik dari kesatuan dan keunikan api, panas, dan terang.

5.     Ungkapan Iman Gereja:
a.      Tanda Salib : Dalam Nama Bapa, Putera, Dan Roh Kudus.
b.      Kemuliaaan : Kemuliaan kepada Bapa, Putera, Dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad.
c.       Aku Percaya/ Credo/ Shayat : Aku percaya kepada Bapa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, putera-Nya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus….
d.      Doxologi : penutup Doa Syukur Agung : Bersama dan bersatu dengan Kristus dan dengan perantaraanNya, dalam persatuan dengan Roh Kudus, disampaikan kepada-Mu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan pujian kini dan sepanjang segala masa. Amin.
e.      Pembabtisan : aku membabtis engkau… dalam nama Bapa, Putera da Roh Kudus.


# # #

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Materi AGAMA KATOLIK Sem. 1 kelas 10.

AGAMA KATOLIK kelas 12 Sems 1.

Agama Katolik SMA XI Sem 2