Agama Katolik SMA X Sems 2
V. KITAB
SUCI DAN TRADISI KATOLIK
A. PERJANJIAN LAMA
Istilah Perjanjian Lama berasal
dari ungkapan St. Paulus dalam 2Kor 3:14. “…. Hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkan perjanjian lama. Kata Perjanjian Lama ditegaskan Konsili Vatikan II (KV II) adalah tata keselamatan, untuk menyiapkan kedatangan Kristus
Penebus. Perjanjian Lama merupakan gambaran keadaan manusia sebelum zaman
pemulihan keselamatan oleh Kristus. Di
dalamnya terdapat nubuat-nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus. Kitab
Perjanjian Lama ditulis sebelum Yesus Lahir.
A.
Jumlah Perjanjian Lama.
Perjanjian
Lama umat Katolik berjumlah 46 Kitab.
Sedangkan menurut Gereja Kristen Protestan berjumlah 36 kitab, sepertu kitab
agama Yahudi. Perjanjian Lama Katolik juga memuat beberapa kitab tambahan, yang
disebut Deuterokanonika. Kitab ini ditulis dalam Bahasa Yunani (bukan Ibrani –
seperti yang lainnya). Karena itulah Protestan tidak mengakui keasliannya.
B.
Klasifikasi
Perjanjian Lama :
Melalui proses
seleksi yang disebut KANONISASI (yunani)
artinya: norma, ukuran, pedoman. Semua tulisan harus melewati proses seleksi
ketat yang sesuai dengan norma, ukuran dan pedoman seleksi. Misalnya : isinya
tidak bertentangan dengan ajaran iman bahkan dapat dijadikan sebagai PEDOMAN /
norma Iman, ditulis pada kurun waktu purba (bukan pada dunia modern), ada jarak
yang dekat dengan masa hidup nara sumber, naskah itu masih bisa bisa ditemukan
dalam cerita lisan umat / masyarakat, dll.
1. Pentateukh / Taurat
: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.
a. Kejadian : refleksi iman tentang asal usul dan
tujuan kehidupan dimuka bumi, terutama asal-usul bangsa Yahudi, bahwa nenek
moyang mereka adalah yang terpilih : Adam, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub.
b. Keluaran
: refleksi iman tentang terbentuknya Israel sebagai Umat
Allah, yakni ketika mereka keluar dari perbudakan di Mesir. Muncul piagam 10 Hukum Allah, sebagai panduan
bagi umat Israel agar menjadi Umat Allah yang setia dan kudus.
c. Imamat :
dalam perjalanan dari Mesir kembali ke kanaan, umat Israel banyak bertemu
dengan kaum bangsa lain yang berbeda budaya dan keyakinan. Maka Allah lewat Musa membuat banyak aturan
tentang peribadatan (liturgy) dan hidup bersama sebagai komunitas.
d. Bilangan
: masih berkaitan dengan Keluaran, tema utama bilangan adalah angka, sebab
Musa membuat sensus penduduk Israel, jumlah laki-laki yang bisa berperang,
jumlah angota tiap 12 suku Israel. Jumlah imam, jumlah prajurit, jumlah ternak,
dll.
e. Ulangan
: Ditulis Musa menjelang kematiannya (1405 SM) untuk angkatan muda yang
lahir dalam perjalanan, mereka tidak tahu tentang paskah pertama (malam sebelum
pembebasan), kisah dramatis penyeberangan laut merah. Maka Musa mengulangi lagi
cerita-cerita itu secara singkat untuk mereka, agar mereka merasa bagian dari
sejarah panjang nenek moyang mereka. Tulisan
ini sekaligus kata perpisahan dari Musa sebelum wafat.
2. Kitab Sejarah
: berisi fakta sejarah awal mulanya kerajaan / bangsa Yahudi.
Meskipun Kitab ini tetap merupakan refleksi iman, namun fakta
sejarahnya memang nyata dan dapat
dikonfirmasi dengan banyak literatur.
3. Kitab Kebijaksanaan
/ sesembahan atau pujian (di dalamnya ada kitab puisi : mazmur, amsal, Kidung
Agung) : Isi pokoknya adalah doa, pujian dalam bentuk puisi dan lagu (mazmur), juga nasehat-nasehat
bijaksana, untuk menuntun umat Israel agar tetap setia kepada Allah, meskipun
melewati begitu banyak kesulitan (seperti dalam cerita Ayub). Saat-saat
tertentu hidup memang terasa menyakitkan, namun saat-saat lain juga Hidup
sangat menyenangkan. Alur hidup ini dapat dengan mudah dilihat dalam Mazmur :
ada doa ratap tangis tak berdaya, ada doa pujian penuh kegembiraan.
4. Kitab Para Nabi : Kitab ini
umumnya berisi tentang harapan baru bagi umat Israel tentang datangnya Mesias.
Terutama dalam tulisan nabi-nabi besar : Yeremia, Yesaya.
Empat
kelompok besar di atas kerap disebut PROTO – KANONIK: kanon-pertama.
5.
Deuterokanonika. 36 kitab telah selesai dikanonkan
dan diterima sebagai kitab suci resmi gereja. Semuanya ditulis dalam Bahasa
Ibrani. Namun masih ada kitab lain yang kualitasnya setara dengan kitab-kitab
Ibrani, namun ditulis dalam Bahasa Yunani. Maka kitab itu pun dimasukan dalam
proses Kanonisasi dan dapat diterima. 10 kitab baru itu disebut kelompok DEUTERO-KANONIKA : “kanon
kedua,” atau Kitab Tambahan. Ahli Kitab Suci Protestan tidak mengakui kitab
Yunani ini. Di dalamnya ada : Makabe,
Sirakh, Kebijaksanaan Salomo, Tobit, Yudith, Barukh, Tambahan Ester, Tambahan
Daniel, Surat Yeremia.
C.
PERJANJIAN
BARU
1.
Latar
Belakang Penulisan.
Yesus
sendiri tidak menulis ceritanya. Namun ada kecemasan bahwa cerita tentang tokoh
hebat dan mulia ini akan hilang jika hanya mengandalkan cerita lisan dari mulut
ke mulut. Maka muncullah usaha untuk menulis sejarah hidupnya: berdasarkan
kisah yang dirasakan dan disaksikan, berdasarkan cerita yang umumnya beredar,
dan berdasarkan refleksi iman penulis.
2.
Tujuan
Penulisan.
a. Memperkenalkan tokoh Yesus Kristus, sebagai
utusan Tuhan yang datang mewartakan Kerajaan Allah, dan bagaimana usaha dan
perjuangannya mewartakan keselamatan.
b. Menjaga ajaran Yesus Kristus yang
perupakan pedoman atau panduan untuk mencapai keselamatan.
c. Memperkenalkan kisah dan ajaran para rasul /
murid-murid perdana Yesus Kristus. Perdana yang hidup sejaman dengan Yesus, dekat di sekitar
Yesus, atau orang yang sejaman dengan para rasul.
d. Surat-surat
rasul (Surat Apostolik/ Pastoral) yang
bertujuan menjaga kualitas iman umat
kristiani di komunitas tertentu atau seorang pribadi tertentu.
3.
Bagian
Perjanjian Baru. Semuanya ada 27 Kitab.
1. Injil : Matius,
Markus, Lukas, Yohanes. Keempat Kitab Ini adalah bagian Inti dari Perjanjian
Baru. Di dalamnya terekam sejarah, dan ajaran Yesus Kristus.
Kata Injil dari kata Yunani : ευαγγÎλιον/euangelion, artinya khabar gembira/ Khabar baik. Kata ini berasal dari ucapan
Malaikat Gabriel (Lukas 1:19), ucapan Yesus sendiri (Lukas 4:18). Dalam Bahasa
Inggris : Good News, khabar
baik. Euangelion menjadi ingil dalam Bahasa Arab, yang kemudian
dalam Bahasa Indonesia menjadi Injil.
2. Kisah Para Rasul
: fokusnya adalah perjalanan iman umat Kristen Pertama, yang
dipimpin oleh Rasul Petrus dan teman-temannya. Lalu muncul tokoh favorit kedua,
yakni Paulus. Dia dipilih oleh Kristus sendiri menjadi Rasul, terutama bagi
orang di luar kaum Yahudi.
3. Surat-surat Apostolik / Pastoral. (apostle =
rasul). Ditujukan untuk umat di wilayah atau pribadi tertentu agar dapat
menjaga kualitas iman mereka. Maka isinya adalah nasehat, wejangan bahkan
kritikan.
4. Wahyu : isi
pokoknya adalah pengelihatan Yohanes tentang masa depan, tentang keselamatan
besar yang dijanjikan Allah. Di kitab ini, keselamatan yang telah diwartakan
Yesus Kristus ditegaskan.
4.
Time Line
Perjanjian Baru:
A. Antara
tahun 7/6 SM – 30 M : Yesus lahir, hidup
dan akhirnya disalibkan. Setelah kebangkitan-Nya, para rasul dan
murid-muridnya meneruskan misi Kerajaan Allah. Terus menjaga ajaran Yesus
sambil terus membawa nama besar it terus hidup bersama mereka.
B. Tahun 40 –
120 M : Masa Penulisan Kitab Suci. Inti pewartaan adalah Wafat dan Kebangkitan Yesus
Kristus. Kemudian pewartaan berkembang menjadi sejarah penuh hidup
Yesus, sejak lahir, hidupNya hingga kebangkitanNya .
Dalam pada itu, umat Kristen makin berkembang dan meluas. Mereka
hidup dalam kelompok-kelompok. Supaya berita tentang Yesus itu tetap sama, dan
kehidupan iman mereka pun tetap terjaga maka mulailah penulisan. Tulisan pertama
adalah 1 Tesalonika (+ 40 M), dan yang paling akhir surat kedua Petrus
(th 120-an M).
C. Tahun 120 –
400 M : seleksi Kitab Perjanjian Baru
(pembentukan Kanon).
Setelah muncul tulisan pertama thn 40, muncul pula banyak
sekali tulisan yang serupa. Ada yang memberikan penguatan iman tapi ada juga
yang membingungkan bahkan mengacaukan kehidupan iman umat. Maka para bapa
gereja memikirkan untuk membuat standarisasi tulisan iman itu. Dengan standar
itu maka hanya 27 buku yg diterima,
ratusan lainnya tidak lulus seleksi. Buku tidak lolos seleksi itu sering
disebut kitab apokrip, penulisnya adalah dari kolompok bida’ah yang ajaran tdk
sesuai dengan ajaran iman para rasul.
5.
Manfaat
Membaca Kitab Suci :
Kitab suci mengajarkan dengan teguh dan setia serta tanpa
kekeliruan kebenaran, yang oleh Allah dikehendaki supaya dicantumkan dalam
Kitab-Kitab Suci demi keselematan kita (Dei Verbum art. 11). Berikut adalah manfaat membaca kitab suci:
a. Menjamin
perkembangan iman dan karakter kepribadian. “Segala
tulisan yang diilhami oleh Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim
3:16-17).
b. Mengenal
Yesus Kristus. “Tidak membaca Kitab Suci berarti tidak mengenal
Kristus.” (St. Hironimus. Kutipan yang tegaskan kembali oleh K.V II.
c.
Sebagai buku Gereja, buku iman Gereja. Kitab Suci menjadi pedoman, patokan dan tuntutan iman gereja.
TRADISI GEREJA
Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang
atau generasi terdahulu. Tradisi dari
Bahasa Latin tradition =
penerusan. Maka tradisi berarti
sesuatu yang diserahkan, diteruskan atau diwariskan. Nah, bagi gereja Katolik, iman itu terjaga
bukan hanya karena adanya Kitab Suci tetapi juga tradisi. Tradisi ini berisi ajaran dan kebiasaan iman
para pendahulu, sejak para Rasul, para Bapa-bapa Gereja.
Macam-Macam
Tradisi dalam Gereja Katolik.
1.
Tradisi
resmi.
Sumber pertama tradisi adalah 1) Kitab Suci. Kitab Suci adalah refleksi dan praktek iman jemaat
perdana, yang kemudian ditulis agar terjaga keterusannya. Selain kitab Suci
juga dalam 2) syahadat atau pengakuan
iman, dalam 3) liturgy dan dalam
4) sakramen-sakramen Gereja, juga
dalam 5). doctrinal (ajaran resmi)
dari kuasa mengajar Gereja tertinggi.
Syahadat
tidak ada dalam kitab suci, namun itu adalah refleksi iman jemaat perdana yang
kemudian dirumuskan menjadi satu formulasi. Sampai saat ini kita diwarisi dua
bentuk syahadat, yakni : Syahadat Para
Rasul (Syahadat Singkat) dan Syahadat
Nicea-Konstatinopel (Syahadat Panjang).
Point pokok kedua pengakuan iman itu sama, namun dalam Syahadat Nicea
ada tambahan ajaran iman pokok (dogma), misanya sifat gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
2.
Tradisi
Tidak Resmi
Tidak resmi
bukan berarti tidak diakui, melainkan bahwa tradisi-tradisi itu diwariskan
namun mengalami perkembangan yang lebih dinamis sesuai dengan konteks waktu,
tempat dan jamannya. Misalnya : music liturgy, karya-karya seni, sastra
kekristenan, tulisan-tulisan, ajaran para teolog, doa-doa devosional,
cerita-cerita para kudus.
Maka
ada dua sumber panduan atau pedoman iman katolik,
yakni : Kitab Suci dan Tradisi.
II. YESUS KRISTUS PEJUANG KERAJAAN ALLAH
Cara Yesus Mewartakan
Kerajaan ALLAH.
A. Dia mewartakan lewat Perumpamaan.
Agar ide KA-Nya dapat dipahami semua kalangan dia
sering menjelaskannya dalam bentuk narasi – cerita. Topik, Data dan Subjek
ceritanya sangat akrab dengan para pendengar. Misalnya : Gandum dan ilalang,
benih dan menabur, tuan dan pekerjanya, Raja dan para sahabatnya, Nelayan, Jala
dan Ikan, ayah yg baik dan anak-anyaknya, domba atau uang yg hilang, harta di
ladang. Dengan cara seperti ini, wartanya bisa dengan mudah dipahami oleh
semua kalangan, terutama kaum kecil yang berpendidikan diri.
Inti
ceritanya adalah bahwa:
a. Allah maha kasih. Keselamatan itu dianugerahkan kepada manusia. Allah dilukiskan sebagai
Bapa yang berbelas kasih (lihat cerita anak, dirham, domba yg hilang di Lukas
15)
b. Semua orang dipanggil untuk
selamat namun harus diperjuangkan. Perlu
ada peran aktif manusia. (Semua yang dibabtis tidak otomatis selamat, jika
rahmat babtisan tidak diusahakan.)
c.
Kelak akan ada seleksi kelayakan, siapa yang layak masuk
surga – masuk dalam kekudusan.
B. Dia melakukan mukjizat.
Di banyak tempat dalam kitab suci, banyak sekali
memuat cerita bagaimana dia melakukan mukjizat, mengubah air biasa jadi anggur,
menyembuhkan orang sakit, menggandakan roti, dan banyak lagi. Makna :
a. Mukjizat hanya dilakukan karena kasih Allah. Bukan untuk show/
pertunjukan. Maka Dia menolak ketika orang di minta tanda dan mukjizat (Matius
16.1, Lukas 11.16-29).
b. Mukjizat Yesus terutama tertuju kepada mereka yang menderita, malang, dimarjinal
(disisihkan) atau terpenjara oleh kuasa jahat.
c. Mukjizat Yesus menunjukan
jati diriNya sebagai Mesias,
tokoh yang diramalkan oleh para Nabi (Yesaya 42.2 Mat 11:4-5)
d. Mukjizat Yesus adalah tanda solidaritas Allah kepada manusia,
terutama mereka yang tidak berdaya: sakit, miskin, menderita, dikuasai si
jahat.
Kerajaan
Allah menurut aliran politik pada masa Yesus:
1.
Zelot : Paham
Kerajaan Allah sangat berciri nasionalis, yakni bahwa Israel terbebas dari
penjajahan Romawi. Mesias akan tampil sebagai panglima perang yang akan
mengusir penjajah Romawi, sehingga Israel menjadi Negara bebas dan merdeka.
2.
Apokaliptik :
Kerajaan Allah terjadi pada akhir zaman. Angkatan sekarang yang telah rusak ini
harus digantikan oleh tata dunia baru, lewat suatu penghakiman.
3.
Rabi : Kerajaan Allah sudah hadir,
tapi kekuasaan Allah akan tampil penuh pada akhir Zaman. Mengapa orang Israleh
tidak merasakan kerajaan Allah, tapi malah dijajah oleh bangsa lain? Itu karena
mereka tidak setia kepada Taurat, mereka sedang dihukum oleh ketidaktaatan sama
seperti yang sebelumnya mereka di buang ke Mesir.
Memperjuangkan Perwujudan
Kerajaan Allah masa kini.
1.
Menerima Allah sebagai Raja
dan kita umatnya. Dengan menerima Allah
sebagai raja maka kita menjadikanNya tempat berlindung dan sumber kekuatan. 2
Samuel 22:3 Allahku, gunung batuku,
tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku,
tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
2.
Mengasihi sesama tanpa batas
dan tanpa syarat. Mengasihi berarti siap
berkorban untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
3.
Menjunjung tinggi
kemerdekaan dan martabat manusia. Menolak
segala macam tindakan kekerasan dan pelecehan terhadap kebebasan hidup manusia.
Semua orang berhak untuk hidup nyaman dan bebas.
III. SENGSARA, WAFAT YESUS KRISTUS
A.
Latar Belakang
Yesus dihukum mati.
1.
Dendam
yang terpendam.
Sudah
lama kaum intelektual Yahudi (Kaum farisi, Kaum Saduki, Imam-imam kepala, dan
Sanhedri (Mahkama Agama) mengamati gerak-gerik Yesus. Mereka tidak menyukainya,
bahkan berkali-kali berusaha menangkap dan menghukumnya. Namun Mereka takut
pada orang banyak di sekitar Yesus, dan juga tidak berdaya pada kuasa
charisma-Nya. Di pihak lain, Yesus Kristus adalah tokoh publik. Sulit sekali
menangkapnya tanpa bukti. Berkali-kali mereka berusaha menjebak Yesus, agar
mendapatkan bukti yang sah supaya Dia hukum, tapi berkali-kali mereka terpukul
mundur karena jawaban yang tidak bisa mereka tebak. Ingat ketika Yesus
ditantang bayar pajak atau tidak? mengampuni perempuan berzinah atau
merajamnya?
2.
Kuasa dan
Kedudukan.
Yesus
Kristus dalam waktu singkat berhasil menyita perhatian khayalak ramai. Semua
orang membicarakanNya, dari Yerusalem sampai ke Yudea. Bahkan tersebar hingga
ke luar kerajaan. Pusat perhatian adalah Tokoh Baru yang langsung tenar itu.
Kaum Intelektual yang selama ini sebagai sumber inspirasi, panduan tingkahlaku
pelan-pelan ditinggal. Para umat malah berkumpul mendengarkan kotbah Yesus di
bukit, di pantai. Kemana Yesus Pergi ke sana juga banyak orang pergi.
3.
Hukum Taurat.
Hukum Taurat memuat banyak aturan ketat, yang kemudian ternyata
dipraktekkan mentah-mentah tanpa melihat situasi. Kaum Yahudi menjadi hamba
hukum. Yesus mendobrak kebiasaan ini: Manusia adalah tuan atas hukum, bukan
sebaliknya, begitu kata-Nya. Yesus tidak mengubah Taurat tapi mengubah cara
pandang dan cara sikap umat tentang Taurat. Namun karena sikapnya itu para
intelektual menuduh-Nya telah melanggar Hukum Taurat, sehingga mereka menarik
kesimpulan:
a. Yesus bukanlah nabi atau orang kudus. Dia justru mudah didekati orang-orang
berdosa : perempuan berzinah, pemungut cukai,
mereka yang sakit akibat terkutuk karena dosa: kusta, atau penyakit
lainnya.
b. Yesus melawan hukum taurat, Dia tidak peduli pada hukum halal – haram. Dia
malah menyentuk orang-orang kusta (itu haram), dia tidak berpuasa ketika yang
lainnya berpuasa.
c. Yesus melanggar hari sabat, hari sabat adalah hari Tuhan, tidak boleh
melakukan pekerjaan. Tapi Yesus justru menyembuhkan orang pada hari Sabat.
d. Yesus mencampuri urusan Imam Agung ketika tiba-tiba dia mengusir pergi para
pedagang di pelataran Bait Allah.
e. Yesus bahkan dituduh meremehkan nenek moyang Israel, ketika mengatakan bahwa
Bait Allah bisa dirubuhkan, dan Dia akan membangunkannya kembali hanya dalam
waktu tiga hari.
4.
Trauma Romawi –
alas an politis
Semenjak Israel dijajah orang
Yahudi, sudah beberapa orang yang mengaku sebagai Mesias (pembebas).
Orang-orang (mesias-mesias
palsu) itu
menghimpun kekuatan lalu melakukan pemberontakan terhadap penjajah. Misalnya
Yudas dari Galilea dan Simon dari Bar Kokhba.
Nah, isu
pemberontakan ini
dipakai oleh pemuka agama. Mereka mempengaruhi Pilatus agar menghukum Yesus
karena memprovokasi masyarakat. Namun ketika Pilatus memeriksa Yesus, dia tidak menemukan
hal-hal yang membahayakan keamanan. Itu murni masalah agama. Maka dia berniat
melepaskan Yesus. Namun niatnya urung
karena para tokoh antagonis terus mendesak bahkan mengancam. Pilatus memberikan pilihan pembebasan : Yesus
atau Barabas. Ternyata rakyat lebih memilih Barabas utk dibebaskan.
B.
Arti
Penderitaan dan Wafat Yesus Kristus.
A. … adalah konsekuensi
atau resiko yang Dia tahu akan terjadi. Sebab para penguasa,
Farisi dan Saduki dan tua-tua yang terang-terang tidak sejalan dengan misi dan
visinya. Mereka berkali-kali berusaha menjebaknya agar segera dihukum. Ajaran Yesus berkali-kali pula langsung
menyerang dan menggoncang mereka.
B. … sebagai bukti
ketaatan dan kesetiaan-Nya kepada Bapa. Penderitaan dan kematian Yesus tidak
wajib terjadi, bukan takdir atau nasib yang harus diterima. Namun ketika
ternyata Yesus berhadapan dengan situasi demikian Dia merasa wajib menerima-Nya
dengan ikhlas, meski pun Dia punya kebebasan untuk menolak-Nya (ingat doaNya di
kebun Zaitun). Bagi kita pesanNya jelas : jangan lari dari kepahitan.
“Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34).
C. … sebagai tanda
solidaritas-Nya terhadap manusia. Bahwa
Allah juga menderita bersama dengan manusia yang menderita. Allah dalam Yesus
pernah mengalami penderitaan dahsyat, hingga wafat. Maka kalau mengeluh tentang
penderitaan hidup, bersyukurlah sebab Allah tahu perasaan kita yang sebenarnya,
sebab Dia juga pernah mengalaminya. Dia adalah Emanuel: Allah yg beserta kita
(terutama saat menderita).
D. … sebagai bukti Kasih
Allah. Seluruh hidup-Nya Yesus
telah menunjukan kasih. Namun suatu ketiak Dia berkata : tiada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya
(Yohanes 15:13). Dia orang jujur yang hidupNya selaras dengan ucapanNya. Dia
memang memberikan nyawaNya karena mengasihi manusia. Itulah contoh cinta sejati.
E.
…. Merupakan penyelamatan manusia. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (1Kor 15:3). Dosa
manusia yang bertumpuk-tumpuk tak akan bisa dilunasi oleh manusia sendiri. Maka
Allah mengorbankan diri-Nya sendiri melalui Yesus untuk menebusnya. Mengapa
harus lewat kematian? Jawabanya : Adakah yang lebih berharga dari pada nyawa?
Maka dosa manusia memang telah dibayar dengan harga yang sangat, sangat mahal
(1Ptr 1:18-19).
IV.
KEBANGKITAN YESUS.
Kebangkitan Kristus adalah inti iman kita. “Andaikata
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah
juga kepercayaan kamu” (1Kor 15:14). Kematian Kristus haruslah satu dengan
kebangkitannya. KematianNya adalah sebuah pertanyaan besar, siapakah Yesus
sesungguhnya? Dan kebangkitanNya adalah jawaban dari misteri besar itu. Dia
adalah Allah yang bangkit. KebangkitanNya itu memberi arti tentang kematianNya.
Fakta
Tentang Kebangkitan Yesus.
1.
Kubur Kosong.
Kubur kosong tidak serta merta
memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit. Bagi para rasul yang belum tahu
cerita setelah itu, fakta khubur kosong justru menimbulkan tanda Tanya,
kebingungan. Para perempuan di Markus 16:8, bahkan pulang dengan perasaan takut
begitu mengetahui mayat Yesus tidak ada. Walau Malaikat telah menerangkan bahwa
Yesus akan mendahului mereka ke Galilea. Tampak sekali mereka tampak shok dan
takut sehingga pergi tanpa mengatakan apa-apa. Fakta kubur kosong
ini adalah pertanyaan besar atau misteri :
kemanakah Yesus?
2.
Penampakan.
Penampakan Yesus
adalah jawaban dari pertanyaan besar dari peristiwa kubur kosong. Dia
memperlihatkan diri di depan para rasul, kini bukan lagi sebagai manusia biasa
namun masih dikenali para rasul sebagai manusia.
a.
Mula-mula
dia menampakan diri kepada Maria Magdalena. Namun Maria mengira Dia
adalah seorang tukang kebun dan bertanya kalau-kalau dia tahu tentang
keberadaan mayat tuannya yang tiba-tiba raib. Magdalena baru mengenal Yesus
ketika namanya di sebut, “Maria” (Yohanes 20:15-16). Maria tersontak gembira
tapi Yesus mengingatkannya agar tidak menyentuhNya.
b.
Kemudian Dia menampakan diri kepada para wanita yang sedang
kalut dan bingung mengetahui mayat Yesus tidak ada, namun kata Malaikata Dia
telah mendahului mereka ke Galilea. Para perempuan itu mengenaliNya, hanya
karena Dia berkata, “Salam Bagimu.” Serentak mereka memeluk kakinya. (Matius
28:9)
c.
Dia juga menjumpai dua murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Kedua murid
itu tidak mengenaliNya walau pun Dia bicara banyak dan menjelaskan misteri
Yesus Kristus, tokoh yang mereka sedang perbincangkan. Keduanya akhirnya
mengenal pemuda yang itu, ketika Dia memecahkan roti. (Lukas 24:15)
d.
Suatu malam Dia menampakan diri kepada lebih banyak muridNya.
Dan lebih istimewa, Dia menunjukan semua luka bekas paku pada tangan dan
kakiNya. Agar mereka tidak ragu lagi. Kemudian Dia menghembusi mereka dengan
Roh Kudus sekaligus memberikan tugas istimewa – sakramen tobat-. Thomas tidak
ada saat itu, dan meragukan kebenaran cerita teman-temannya.(Yohanes 20:19-23) =
(Lukas 24:36 – 49)
e.
Seminggu kemudian Yesus datang lagi, dan secara khusus kepada Thomas.
Thomas yang sebelumnya tidak percaya, kini percaya penuh, “Ya Tuhan dan
Allahku!” katanya.
f.
Yesus sekali lagi memperlihatkan kuasaNya dengan
membantu Petrus menangkap banyak
ikan, setelah menyuruh Petrus menebarkan jala ke sebelah kanan. Dia
juga tampak sangat manusiawi dengan ikut sarapan bersama para nelayan itu.
g.
Yesus membawa para murid ke luar kota hingga ke dekat
Betania. Dia lalu menumpangkan tangan untuk memberkati mereka, dan para muridNya menyaksikan Dia naik ke
surga. (Lukas 24:50-53).
Dari kisah penampakan ini, tampak jelas pergerakan iman para
rasul yang sedang down, seolah terkubur bersama Yesus kemudian bergerak ke
keadaan penuh iman dan sukacita begitu Yesus menyapa. Perhatikan skema berikut:
Yesus : terlebih dahulu berinisiatif menampakan diri,
Para Murid : belum
/ tidak mengenalinya.
Yesus : yang kemudian
membuka diri, lewat sabda : dengan
menyapa, memberi salam atau lewat tanda
:menunjukkan bekas luka, makan bersama.
Para murid : lalu mengakuiNya. Iman dan sukacita mereka
kembali.
Yesus : memberikan mereka tugas,
untuk memberitahukan apa yang telah mereka lihat dan saksikan.
Jadi ada tiga unsur pokok yakni : inisiatif/ prakarsa
dari Yesus, pengakuan dari para murid, tugas untuk memberi kesaksian.
Makna Kebangkitan Yesus bagi Gereja:
1.
Dalam kebangitan Yesus, terpenuhilah janji-janji Perjanjian
Lama (Luk. 24:26-27) dan janji Yesus sendiri selama hidupNya
(Mat 28:6). Yohanes bahkan menyatukan peristiwa penyaliban dengan kebangkitan:
“Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:28).
2.
Kebangkitan Yesus memberikan semangat baru
kepada para rasul (juga
gereja penerusNya). Bahwa ternyata kita bisa bangkit dan mengalami hidup baru
seperti Kristus (Rm 6:4).
3.
Kebangkitan Kristus adalah pembenaran
atas semua sabda dan tindakanNya. Maka semuanya itu wajib kita tiru dan wartakan
agar juga mengalami kesempurnaan hidup seperti Kristus. “Akulah jalan,
kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).
4.
Kebangkitan terjadi setelah kematian / penderitaan. Maka kesediaan untuk berkorban sampai tuntas
harus berani diambil, agar kita mendapati mahkota kebangkitan setelahnya.
Kenaikan Yesus Ke Surga
Yesus telah naik
ke surge disaksikan para rasul, Dia kembali kepada kemuliaan dan keilahianNya.
Namun Yesus tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu. Dia akan datang
lagi (Yohanes 14:18).
Yesus
juga memberikan tugas untuk mewartakan khabar gembira kepada seluruh makhluk
dan seluruh dunia. Dan untuk itu Yesus lalu memberikan
kita penolong, Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang terus menjiwai para
rasul dan juga gereja kita sekarang ini sebagai pewaris tradisi para rasul dan
jemaat perdana.
V. Yesus Kristus Sahabat Sejati
Sahabat
sejati adalah sahabat yang rela
berkorban demi sahabatnya bahkan jika nyawanya jadi taruhannya. “Tidak ada
kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.”
Dan Yesus akan mengakui kita sebagai sahabatnya, jika kita melakukan
seperti yang Dia lakukan, siap berkorban untuk orang lain.
Karakter Yesus
1.
Yesus Kristus adalah manusia
ideal. Pantas dikagumi, patut
diteladani. Dia memiliki semua karakter terbaik manusia. Dia bukan super hero,
hanya manusia biasa yang hidup selalu dalam keadaan suci, hidup dalam Roh.
Karena dia bukan super hero, maka semua umat manusia bisa meniru karakternya,
hidup hanya dalam Roh.
Konsekuensinya : Kita juga
bisa sempurna. Tidak ada lagi pepata : tidak ada gading yang tak sempurna.
Sebab sudah ada contohnya bahwa manusia bisa hidup sempurna. Dia adalah manusia
Yesus.
Matius 5:48. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti
Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Matius 19:21 "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah,
juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku."
2. Yesus adalah pewahyuan diri Allah yang sempurna
Pada masa Perjanjian
Lama, Allah mewahyukan kasihNya kepada umat lewat pada Nabi. Semua pesan,
perintah, perjanjian dari Allah disampaikan lewat para Nabi. Namun itu belum
cukup bagi Allah, terutama melihat dosa manusia yang makin lama makin bertambah
dan kreatif.
Maka Allah menjadi
manusia dalam diri Yesus. Yesus adalah Sabda Bapa yang tunggal, sempurna dan
tak terkalahkan (Lukas 24:27). Sebab
Allah ingin agar semua manusia diselamatkan dan mengenal kebenaran (1Tim 2:4).
Konsekuensi :
Demi
kasih, kita harus siap berkorban, merendahkan hati.
Selalu
datang padanya untuk menerima pengampunan.
3. Yesus adalah Tuan / Tuhan
a.
Tuan bukan
berarti bos. Tuan adalah gelar kehormatan, sebutan untuk raja. Sebutan ini
diperkenalkan sendiri oleh malaikat Gabriel, “Hari ini telah lahir bagimu, Juru
Selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.” Perhatikan Malaikat menegaskan Tuan
itu lahir di kota raja besar Daud.
b.
Sebutan Tuan/
Tuhan adalah seruan dan pengakuan iman. Paulus menulis untuk umat di Filipi
(2:11) : segala lidah mengaku : Yesus
Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa. Kepada teman-temannya di
Korintus dia menulis : hanya ada satu
Tuhan, Yesus Kristus. (1Kor 12:3).
Konsekuensinya :
-
MenghormatiNya
sebagai junjungan, pimpinan, komandan.
-
Menghormati dan
menuruti semua kehendakNya.
-
Menjadikan sabda
dan perbuatan Yesus sebagai contoh dan panutan.
4. Yesus adalah ANAK ALLAH.
a.
Yesus pernah
dilahirkan (oleh Bunda Maria) jadi disebut anak. Karena berasal dari Rahim
Maria, maka tidak bisa ditolak Yesus adalah anak Maria.
b.
Sebutan Anak
ALLAH mengartikan bahwa Yesus sama dengan Allah. Sebutan inilah pula yang
menjadi alasan dihukum, orang Yahudi menuduh Yesus menghujat ALLAH karena
menyamakan diri-Nya dengan Allah.
c.
Sebutan ANAK
ALLAH mengindikasikan hubungan dekat antara Yesus dan Allah. Jika dalam
Perjanjian Lama, ALLAH dikenal sebagi Yahwe, Allah yang dahsyat, tremendum,
namun Yesus menyebut Allah sebagai Bapa. Bapa yang sangat dekat / imanen. Ingat
doa Yesus di Getsemani, Yesus menangis dan mengadu kepada Bapa. Lalu di salib,
Dia berseru; Bapa… mengapa Engkau meninggalkan daku?
Konsekuensinya
:
-
Memelihara kedekatan
dengan Bapa.
-
Menjadi anak
Allah yang baik dan kudus.
-
Satu-satunya
alasan kita dihormati adalah karena kita adalah mewarisi kharisma Allah,
dihormati dan dikasihi karena karakater unggul sebagai anak Allah. (Jangan
jadikan harta dan kuasa sebagai alasan kehormatan)
5. Yesus Sang Juruselamat, Salvator.
Yesus
Kristus penyelamat dunia, Inilah tujuan utama kehadiran Yesus. Dia datang untuk merenovasi hubungan manusia
dengan Allah yang telah rusak karena dosa. Karena dosa manusia menjauhkan diri
dari Allah. Menjauhkan diri dari Allah adalah kebinasaan, adalah maut. Yesus
datang untuk mengambil kembali manusia dari ancaman maut, mengangkat kembali
martabatnya, agar kembali ke dekat Allah.
Konsekuensinya:
-
Memberi diri
dibabtis agar diselamatkan.
-
Menyelamatkan
sesama terutama orang lain yang sedang berada dalam situasi sulit.
-
Menolak
perbudakan, segala macam kekerasan dan peperangan.
-
Menjadi pejuang
keadilan.
V. Roh Kudus
a.
Simbol-Simbol
Roh Kudus
Kisah
Rasul 2: 1 – 13
1. Bunyi seperti
tiupan angin keras.
2. Lidah-lidah
api.
3. Bahasa roh
4. Sesuatu yang menyerupai burung
merpati (Matius 3:16)
5. Awan dan sinar (Lukas
9:34-35, Kis 1:9)
6. Air
7. Urapan.
8. Meterai (Yoh 6:27)
9. Penumpangan tangan (Kis
8:14-17)
10. Jari tangan (Lukas 11:20,
Kel 3:18)
b.
Makna Pentakosta
A. Turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus
Kristus sebagai penolong.
B. Peristiwa ini kebalikan dari
peristiwa Babel (Kej 11:1-9), dimana terjadi perpecahan bangsa-bangsa karena
perbedaan Bahasa. Pada peristiwa Pentakosta, perbedaan Bahasa malah menyatukan.
Para misionari pun mesti belajar banyak Bahasa. Dan gereja juga bisa diterima
dan hidup dalam banyak Bahasa (bukan cuma bahasa Latin seperti sebelum Konsili
Vatikan II)
C. Hari itu banyak
orang percaya pada karya-karya keselamatan Allah, sehingga pada satu
hari itu terjadi kira-kira 3000 pembabtisan.
D.
Itu sebabnya hari itu disebut sebagai HARI LAHIRNYA GEREJA.
c.
Makna
Kehadiran Roh Kudus Bagi Gereja
v Daya Kekuatan Allah yg
mengangkat dan mengarahkan hidup Gereja.
q Roh Iman (2 Kor 4:13) yang
menggerakan orang untuk bertobat.
q Roh yang menggerakan orang
untuk berani mewartakan. (2 Ptr 1:21).
q Ingat juga peristiwa
Pentakosta yg membuat umat jadi berani mewartakan.
v Jiwa Gereja
Ø Gereja adalah Tubuh Mistik
Kristus, dan Roh Kudus adalah jiwanya.
Ø Gereja telah mengalami dan
melewati sangat banyak masalah, namun tetap bertahan hingga kini. Makin tahun
bahkan dia makin murni.
Ø Ada Roh Kudus sebagai
jiwanya. Roh itu yang selalu menggerakkan umatnya untuk berani berkarya.
Ø Roh Kudus adalah prinsip
katolisitas Gereja: terbuka terhadap kemajemukan. Terus mewartakan keselamatan
kepada semua orang di segala zaman (apostolik).
d. Tujuh Kurnia
Roh Kudus
Enam Kurnia Roh Kudus berasal dari sabda ramalan nabi Yesaya 11:2.
“Roh
Tuhan akan ada padanya:
1. Roh hikmat dan
2. Pengertian.
3. Roh nasihat dan
4. Keperkasaan.
5. Roh pengenalan dan
6. Takut akan Tuhan.
7. Gereja meminta pula Roh kesalehan (ketekunan dalam ibadat).
Maka ada tujuh
kurnia Roh Kudus
1.
Roh Hikmat / Kebijaksanaan.
Agar kita mengerti tentang kebenaran, keadilan dan
kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik (Ams 2:9). Roh Hikmat memberikan ilmu
yang baik.
2.
Roh
Pengertian,
Roh Pengertian adalah unsur dalam kebijaksanaan. Roh
Pengertian menerangi budi kita, sehingga kita
a.
dapat memahami ajaran Yesus Sang Putra
Allah dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
b.
dapat mengerti tanda-tanda zaman dan
menafsirkannya dalam terang injil, iman, harapan dan kasih. Ini membuat
kita dapat memahami situasi sosial disekitar kita dengan cara pandang Yesus
Kristus.
3.
Roh Nasihat.
Pertama, Roh
Nasihat membangun hubungan kita dengan Allah melalui doa. Ketika kita tidak
punya kata-kata untuk berdoa, tidak mampu untuk bicara, Roh Kuduslah yang akan
membantu kita untuk berdoa.
Kedua, Roh Kudus
mendampingi kita dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak, agar selalu
melakukan yang baik. (ingat peran suara hati sebagai guru).
4.
Roh Keperkasaan
Manusia cenderung lemah, penuh dosa, tidak setia. Ya kan?
Ketika menghadapi kesulitan kita berpikir untuk menghindar atau cari cara
pintas yang mudah. Ini semua kelemahan yang menyesatkan, maka kita butuh Roh
Keperkasaan agar kita tahan banting,
menjadi tekun, setia, memiliki integritas dan kekuatan mental untuk selalu
belakukan yang baik dan benar.
5. Roh
Pengenalan Akan Tuhan
Allah adalah misteri. Roh Pengenalan Akan Tuhan-lah yang
membuat kita kini mengenal Tuhan. Namun tetap sampai kini banyak misteri
tentang Allah yang tidak terselami.
Pertama, Roh Pengenalan membantu
kita perlahan-lahan mengerti tentang Allah. Kalaupun tetap tidak terpahami,
Kedua, Roh Pengenalan akan Allah
membantu kita tetap tekun beriman pada Allah (yang tidak tampak) dan tidak
berlari pada dewa-dewi atau harta duniawi (yang nyata).
6.
Roh Kesalehan.
Roh Kesalehan menolong kita agar taat beribadat dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati sehingga menjadi orang kudus.
Kesalehan akan terwujud dalam
: - Kesetiaan
dan ketaatan pada ajaran agama (doa dan ibadat).
-
Cinta kasih terhadap sesama dan lingkungan.
7.
Roh Takut akan
Tuhan
Pertama: Terhadap
Tuhan kita mesti hormat, tunduk dan takwa. Melawan dan melanggar kehendak
Allah seringkali justru menyakitkan manusia sendiri. Dan biasanya pelanggaran
dan dosa terjadi karena tidak ada perasaan takut dan hormat terhadap hukum dan
Tuhan.
Kedua: Takut berbuat
dosa, lebih memilih kebaikan dan menjadi tidak nyaman bila merencanakan telah
suatu dosa, itu adalah Roh Takut akan Tuhan yang kita terima. (Ingat peran suara hati sebagai hakim)
c.
Buah-buah Roh
Kudus
1) 1 Timotius
6:11 :,
kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
2) Roma 14.7 : kebenaran,
damai sejahtera dan sukacita.
3)
Galatia 5.22 : Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Allah Tritunggal Mahakudus
1.
Arti
dan Makna Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi.
Fakta Kitab Suci sudah
jelas tentang rumusan iman Tritunggal, namun bagaimana hal ini bisa masuk akal
adalah kesulitan lain. Materi ini berusaha menjelaskan ke arah pemahaman
tentang pengakuan iman tersebut, namun tetap tidak akan sepenuhnya dapat dipahami.
2. Dari Surat kepada jemaat di Efesus 1: 3-14, kesimpulan berikut dapat kita
ambil:
Keselamatan itu datang
dari Allah dan adalah karya Allah, yakni BAPA Tuhan kita Yesus Kristus. Karya
keselamatan itu terlaksana dalam diri YESUS KRISTUS. Karya keselamatan itu
kemudian diteruskan oleh ROH KUDUS, yang menemani, membimbing dan menjaga umat
Allah sampai terjadilah seluruh karya keselamatan pada akhir zaman. Jadi Allah Bapa menyelamatkan manusia dalam
Kristus (Allah Putera) oleh Roh Kudus.
3. Ini bukan teori tentang Tritunggal,
namun suatu kesaksian iman ketika Allah menampakan diri dalam Yesus Kristus –
Allah menjadi manusia - , dan dalam diri Roh Kudus – Allah ada dalam manusia. Ketika Yesus berkeliling mewartakan khabar
baik, Allah ada di dalam-Nya. Ketika tugas penebusan usai, dan Yesus kembali
kepada Allah, Roh Kudus menemani manusia sebagai penolong. Roh Kudus kini ada
bersama kita, artinya: Allah Bapa dan Yesus Kristus juga ada bersama kita dalam
diri Roh Kudus.
4.
Arti dan Makan Allah yang
Esa tetapi Tiga Pribadi
a. Allah yang Esa, berarti Allah yang satu. Namun satu itu bukan angka “1”
melainkan “utuh”, tak terbagi, sempurna. Esa berarti keutuhan Allah, kepenuhan
Allah, kesempurnaan Allah. Tidak ada yang perlu ditambahkan padanya. Allah tidak
mengalami perkembangan atau pengurangan. Allah adalah keabadian. Allah adalah
awal dan sekaligus akhir. Mencipta tapi tidak diciptakan. Allah tidak berasal
dan tidak bertujuan, namun segala sesuatu berasal dari-Nya dan menuju
kepada-Nya.
b.
Tiga Pribadi dalam Satu
Allah.
Pribadi adalah terjemahan dari Bahasa latin; persona. Yang terjemahan lurusnya adalah topeng (dalam permainan
sandiwara). Topeng itu menampilkan kharakter khas atau keunikan tokoh. Nah,
PRIBADI yang dimaksud adalah keunikan, kekhasan Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Pribadi jangan dipahami seperti pribadi dalam kosa kata umum yang kita
pahami sebagai seseorang yakni subjek
/ orang yang sangat terpisah dari subjek / orang
lain. Jika pribadi dipahami seperti ini maka tiga pribadi = tiga allah,
Tiga pribadi yang kita maksud
adalah bahwa Allah yang esa itu, menghadirkan
diri, mengkomunikasikan diri, menyapa manusia secara unik, khas sebagai Bapa, Putera dan Roh Kudus. Tiga
pribadi ini berkomunikasi dalam satu keutuhan, satu kesempurnaan. Tidak ada
sedikitpun pertentangan dalam kemandirian atau keunikan tiap pribadinya. Tidak
ada sedikitpun pertentangan dalam relasi kesatuan, keutuhanNya. Lebih utuh dan
sempurna dan lebih unik dari kesatuan dan keunikan api, panas, dan terang.
5.
Ungkapan
Iman Gereja:
a. Tanda Salib : Dalam Nama Bapa, Putera, Dan Roh
Kudus.
b. Kemuliaaan : Kemuliaan kepada Bapa, Putera, Dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang dan sepanjang segala abad.
c. Aku Percaya/ Credo/
Shayat : Aku percaya
kepada Bapa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, putera-Nya yang
tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus….
d. Doxologi : penutup Doa Syukur Agung : Bersama
dan bersatu dengan Kristus dan dengan perantaraanNya, dalam persatuan dengan
Roh Kudus, disampaikan kepada-Mu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan
pujian kini dan sepanjang segala masa. Amin.
e. Pembabtisan : aku membabtis engkau… dalam nama
Bapa, Putera da Roh Kudus.
# # #
Trimah kasih
ReplyDelete