Rangkuman PKN XI semester 2

Rangkuman PKN kls XI semester 2

KD 5
HUBUNGAN INTERNASIONAL

Beberapa Pengertian :
a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi internasional.

1. Pengertian Hubungan Internasional :
a. Suwandi Wiraatmadja: Segala hubungan antarbangsa dan kelompok-kelompok bangsa dalam masyarakat dunia.
b. UU no 37 tahun 1999: segala kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau lembaga-lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau warga negara Indonesia.
c. Encyclopedia American: HI adalah hubungan yang meliputi hubungan antarnegara atau antar-Induvidu dari negara yang berbeda, baik hubungan politis, budaya, ekonomi, atau pun pertahanan dan keamanan.

2. Alasan Pentingnya Hubungan Internasional
a. Faktor Internal : Adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor Eksternal : Secara alami (hukum alam) suatu negara tidak dapat hidup tanpa dukungan lingkungan sekitarnya. Suatu negara membutuhkan pengakuan dan kerja sama dengan negara lain, dalam hal ekonomi, menjaga keamanan, pelestarian budaya.

3. Tujuan Hubungan Internasional
a. Menurut Mohamad Hatta
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.
3. Meningkatkan perdamaian internasional, karena dalam perdamaian Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat.
4. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.

Landasan IDIIL Politik Luar Negeri :
 Pancasila
Lanadasan Konstiusi Politik Luar negeri :  
a.  UUD 1945 Pembukaan
b. UUD 1945 pasal 11 :
1. Presiden dengan PERSETUJUAN DPR menyatakan Perang dan Perjanjian dengan negara lain.


c. UUD 1945 pasal 13 :
1. Presiden mengangkat duta dan konsul dengan memperhatikan PERTIMBANGAN DPR
2. Dalam mengangkat duta, presiden memerhatikan pertimbangan DPR
3. Presiden menerima penempatan duta dari negara lain dengan memerhatikan pertimbangan DPR

Perangkat Hubungan Internasional
a. Tugas Perwakilan Diplomatik :
1. Menangani urusan politis
2. Negara pengirim hanya mengirim satu Diplomat (Duta) ke satu negara penerima
3. Memiliki kekebalan diplomatic : kebal hukum, kebal pajak
4. Memiliki hak ekstrateritori (kantor dan rumah kedutaan merupakan wilayah negara asal di negara penerima, kantor Kedutaan Indonesia di Amerika merupakan wilayah Indonesia, jadi hukum Amerika tidak berlaku di dalamnya)
b. Tugas Perwakilan Konsuler:
1. Menangani urusan non-politis
2. Satu negara pengirim dapat mengirim lebih dari satu konsuler ke satu negara penerima.
3. Tidak memiliki hak ekstraterotori dan kekebalan diplomatic.
4. Konsuler adalah perintis kerja sama suatu negara dengan negara lain sebelum dibukakan perwakilan Diplomatik (Kedutaan)


ORGANISASI INTERNASIONAl

Organisasi
Latar Belakang
Tokoh Pelopor
Peran Indonesia
Peran Organisasi

KAA
a. Pertentangan antara Blok Barat (kapitalis) dan Blok Timur (komunis) yang mengancam ketertiban dan perdamaian dunia
b. Sebagian besar negara-negara Asia-Afrika yang menjadi korban imperialism-kolonialisme negara-negara Barat
c. Pelaksanaan politik apartheid (diskriminasi) di beberapa negara Afrika
d. Perlunya kerjasama antara negara-negara Asia-Afrika dalam menghadapi masalah pembangunan ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan
a. Pandit Jawaharlat Nehru (India)
b. Sir John Kotelawala (Sri Lanka)
c. Moh. Ali Jannah (Pakistan)
d. U. Nu (Burma)
e. Ali Sastroamidjojo (Indonesia)
1. Salah satu negara pemrakarsa lahirnya KAA
2. Menjadi tuan rumah KTT (konferensi Tingkat Tinggi) pertama di Bandung 18 April 1955
3. Soekarno menjadi pemimpin siding pada KTT I di Bandung

Hubungan Internasional :
Keseluruhan Hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan pihak lain yang tidak tunduk pada kedaulatannya.

GNB
1. Diilhami KAA Bandung (1955) untuk menggalang solidaritas untuk melenyapkan segala kolonialisme.
2. Ketegangan Blok Timur dan Barat yang saling memperebutkan pengaruh
3. Adanya krisis Kuba pada tahun 1961 di mana Uni Soviet membangun pangkalan peluru di Kuba.
4. Kkecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara berkembang,  
5. Ditandatanganinya “Dokumen Brioni” tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.
a. Soekarno (Indonesia),
b. PM Jawaharlal Nehru (India),
c. Gamal Abdul Nasser (Mesir),
d. Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan
e. Kwame Nkrumah (Ghana)


a. Presiden Soekarno adalah satu satu pelopor GNB;
b. Presiden Soeharto menjadi pemimpin GNB tahun 1991.  
c. Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta, 1992.
d. meredakan ketegangan di kawasan bekas Yugoslavia pada tahun 1991
Politik Internasional : Interaksi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain, dan negara lain dengan organisasi Internasional

Politik Luar Negeri :
Interaksi suatu negara dengan negara lain demi kepentingan negara tersebut.

Peran PBB bagi Indonesia:

Agresi Militer 1 (21 Juli – 5 Agustus 1947) Persoalan ini dibawah ke sidang PBB oleh Australia. Dalam perjanjian RENVILLE
• Agresi Militer II (18 Des 1948), PBB membentuk UNCI yang membawa Indonesia dan Belanda dalam perjanjian ROEM ROYEN.
• Pengakuan PBB (UNESCO) terhadap Borobudur, Prambanan, Komodo.

ASEAN 
a. Faktor INTERN:  Bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-sama sebagai bekas jajahan bangsa barat.
b. Faktor EKSTERNAL : Adanya perang Vietnam (Indo-Chona) dan sikap RRC yang ingin mendominasi Asia Tenggara.



• Adam Malik (Indonesia),
• Narciso R. Ramos (Filipina),
•  Tun Abdul Razak (Malaysia),
• S. Rajaratnam (Singapura) dan
• Thanat Khoman (Thailand).

a. Membantu proses pemulihan kembali demokrasi di Kamboja.  
b. Menjadi perantara dalam proses pemisahan diri muslim di Filipina Selatan.
c. Menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN.
d. Menjabat sebagai sekretaris jenderal ASEAN yaitu H. R. Dharsono (1977-1978), Umarjadi Nyotowijono (1978-1979), dan Rusli Noor (1989-1992).
e. Gedung sekretariat ASEAN bertempat di Jakarta

PBB



 


a. Kegagalan LBB mencegah terjadinya PD II
b. Pecahnya PD II
c. Pertemuan Pres. AS Franklin Roosevelt dan PM Inggris Winston Churcil di lautan Atlantik yang sepakat untuk damai, dan membiarkan semua bangsa menentukan nasib sendiri.





a. Franklin Roosevelt (Amerika)
b. Winston Churcil (Inggris)
1. menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung
2. Pemprakarsa berdirinya ASEAN dan GNB
3. Menyumbang  Pasukan Perdamian dunia, GARUDA :
· Garuda I (1957) : Perang Arab-Israel
· Garuda II dan III (1960) : perang saudara di Kongo


KD 6
Ancaman Terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Å¡ Memahami Pengertian ATHG  :
a. Ancaman, merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal, serta politik.
b. Tantangan, merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan
c. Hambatan, merupakan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
d. Gangguan, merupakan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

Å¡ Mengidentifikasi ancaman di bidang :

1. Ideology,
Berdasarkan penelitian literatur yang dilakukannya, dalam kurun waktu 74 tahun, penyebaran paham komunis di 76 negara telah membunuh 120 juta manusia. Artinya, sebanyak 4.500 orang per | hari dibunuh. “Tidak ada ideologi di dunia seperti itu, Hitler saja kalah karena cuma 1/3. Ini bukan ideologi tapi penyakit menular. Kita menolak penyakit menular yang jahat. Makanya harus dicegah dan dilarang,” katanya.
2. Politik,
Dari luar negeri, Ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain

Dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

3. Ekonomi,
Negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
a. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
b. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.
c. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
d. Sistem Free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kerakyatan.
e. Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur negara bersifat dominan dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
f. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat dan bertantangan dengan cita-cita keadilan sosial.

4. Sosial budaya,
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang- barang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.


5. Pertahanan dan keamanan.
a. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara,
a. Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah
b. kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain.
c. Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
d. Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia

Menganalisisis strategi mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik, ekonomi,  sosial budaya, pertahanan dan keamanan

1. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik
a. Mengembangkan demokrasi politik.
b. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar.
d. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
e. Menegakkan supremasi hukum.
f. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi
1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik untuk pasar dalam negeri, sehingga memperkuat perekonomian rakyat.
2. Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani.
3. Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga tidak tergantung impor dari luar negeri.
4. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak, haruslah bersifat murah dan terjangkau.
5. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti pada IMF, Bank Dunia dan WTO.
6. Mempererat kerjasama dengan sesama negara berkembang untuk bersama- sama mengahadapi kepentingan negara-negara maju.

2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.

3. Strategi dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5. (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan:
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

KD 6
Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Nasional

Nasionalisme :  Paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; Perasaan semangat kebangsaan.
atau : Kesadaran keanggotaan dl suatu bangsa yg secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.
Patriotisme :  Sikap seseorang yg bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air

Integrasi Nasional :
proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan masyarakat.
Secara politis, Indonesia telah berikrar dalam persatuan sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Namun secara resmi dan Formal Indonesia menyebut diri sebagai Indonesia, sejak 17 Agustus 1945.  
Integrasi Secara Antropologis adalah hal yang biasa masyarakat lakukan dalam hidupnya sehari-hari, misalnya bertetangga dengan orang yang beda suku dan agama, atau perkawinan beda suku dan budaya.

Pengertian Wawasan Nusantara dan Persatuan Bangsa.

Wawasan Nusantara adalah : Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 
Indonesia kita kenal lewat dua segi, yakni Geografis dan Sosial.
Indonesia dari segi Geografis adalah Negara Kepulauan, yang membentang dari 95°-141° BT dan 6°LU - 11°LS. Indonesia diapiti oleh dua benua dan dua Samudra, bertetangga dengan negara-negara seAsia Tenggara.
Indonesia dari segi social adalah negara yang memiliki banyak perbedaan : agama, budaya, pulau, Bahasa, ras, suku, warna kulit, dll.
maka sangat penting adanya konsep Wawasan Nusantara, untuk melihat utuh bahwa kita adalah satu Bangsa, tanah dan air, terdiri dari banyak pulau dan keberagaman penduduknya.  
Berikut adalah Aspek Sosial Wawasan Nusantara:

Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik
• Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan Bahasa, juga kepercayaan.  
• Bahwa secara psikologis, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
• Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara,

Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
A. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
B. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah- daerah dalam mengembangkan ekonominya.




Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya
• Bahwa budaya masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarkat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
• Bahwa corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
• Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara.
• Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan negara


faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat persatuan

 








1. Pancasila sebagai Ideologi bangsa
2. UUD 1945 sebagai konstitusi dasar.
3. Bendera merah putih sebagai symbol perjuangan bangsa
4. Lagu Indonesia raya sebagai perayaan dan doa untuk kejayaan Tanah Air
5. SUmpah pemuda sebagai kesepakatan awal Integrasi Nasional
6. Bahasa Indonesa sebagai Bahasa pemersatu yang digunakan di seluruh tanah air.

Prinsip-Prinsip Pemersatu Bangsa
1. prinsip Bhinneka tunggal ika : Perbedaan dan keberagaman dipandang sebagai kekhasan dan keuntungan Indonesia.
2. prinsip nasional indonesia  : Cinta tanah air Indonesia dalam kesadaran, serta sikap rela berkorban.
3. prinsip kebebasan yang bertanggung jawab : Demokrasi yang sopan santun, menolak hoaks, politik uang, menghormati hukum.
4. prinsip wawasan nusantara : melihat Indonesia dengan utuh secara geografis (alamiah) maupun social. Pembangunan diarahkan untuk menjaga persatuan Nusantara, misalnya : Usaha Joko Widodo membangun jalan tol untuk menyatukan nusantara.
5. prinsip persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi : membentuk pemerintahan yang demokratis, transparan dan adil.







Konsep NKRI menurut UUD 1945
• Pembukaan UUD 1945, Par. 4 : “.... dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
• Pasal 1 ayat (1) UUD 1945: ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.”
• Pasal 25 A UUD 1945 : “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”.

Faktor-faktor Penghambat Persatuan
Berikut ini adalah hal-hal yang menyulitkan dan menghambat persatuan nasional:
1. Geografis, tidak mudah melakukan transportasi dalam wilayah Indonesia. Bentangan yang sangat luas dan terpisah oleh banyak lautan. Mengunjungi saudara-saudara setanah air bukanlah perkara mudah dan murah.
2. Keberagaman / kebhinekaan : sering kali terjadi konflik karena banyak perbedaan dalam masyarakat. Misalnya, perang antara suku, pernikahan yang tidak direstui karena beda suku, tetangga tidak saling sapa karena perbedaan agama, pertikaian karena masalah agama atau suku dan warna kulit.
3. Munculnya Etnosentris : yakni ada orang yang merasa budayanya yang paling unggul dan meremehkan budaya lain.
4. Melemahnya nilai budaya, misalnya sopan santun, saling sapa dan silahturahmi mulai berkurang diganti oleh budaya Induvidualisme, liberal, dll.
5. Timbulnya rasa rendah diri dalam kelompok masyarakat karena tidak meratanya pembangunan. Bahkan bias saja terjadi pemberontakan karena merasa pemerintah tidak adil dan tidak merata dalam melakukan pembangunan.




PKN OKE

Comments

Popular posts from this blog

AGAMA KATOLIK kelas 12 Sems 1.

Materi AGAMA KATOLIK Sem. 1 kelas 10.

Agama Katolik SMA XI Sem 2