Orang Beriman Menanggapi Karya Keselamatan Allah. Pendikan Agama kls IX Bab 1

 

Arti Keselamatan :

            Selamat berarti  

                   Bebas dari situasi yang tidak menguntungkan.
Sampai pada tujuan, maksud tercapai
Sehat
Keadaan yang menyenangkan

 Manusia butuh keselamatan

            Manusia adalah makhluk ciptaan, dan hidup dalam alam ciptaan. Resiko dari fakta ini adalah manusia memiliki keterbatasan, demikian juga alam ciptaan di sekelilingnya terbatas.

Maka manusia bisa sakit, bisa gagal, bisa kecewa, bisa mati, dan hidup dalam situasi tidak selamat.  Namun, karena ia berasal dari Allah yang Maha sempurna, maha selamat, maka gerak manusia, atau tujuan manusia adalah kepada kesempurnaan Allah

a.     KEjadian 1: 27, Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia

b.     Matius 5:48, “Karena itu, kamu harus menjadi sempurna, seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.”

c.      Roma 12: 2 : Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Cita-cita semua manusia adalah hidupnya bahagia, selamat, sukses. Manusia butuh semua situasi yang membuatnya mengalami kedamaian dan ketenangan. Maka ia mencari keselamatan.

Namun keselamatan ada yang palsu ada yang sejati. 

 Keselamatan Palsu

            Keselamatan ada dua bentuk dan sumber, yakni

a.     Keselatan dari dan dalam dunia

b.     Keselaman dari dan bersama Allah.

 

Keselamatan dari dunia adalah kebahagiaan yang kita dapatkan dari situasi dunia, misalnya keadaan negara yang tenang, kesuksesan dalam kerja, kekayaan, bebas bahaya, dll.

Keselaman dalam dunia adalah semua situasi bahagia yang kita alami selama kita berada di dunia, entah dari Allah entah dari sumber lain.

Keselamatan itu tidak meluluh dari Allah. Tapi bisa dari sumber lain, namun keselamatan yang tidak dari Allah tidak murni, sementara bahkan palsu. Misalnya ada orang yang mengejar kekayaan dengan cara menggunakan kekuatan jahat : lewat dukun, jimat, atau mencelakai orang lain yang dianggap saingan.

Kita menyebutnya keselamatan palsu karena sifatnya sementara, dan bahkan justru berakibat buruk atau mendatangkan ketidak-selamatan, menimbulkan penderitaan bagi orang lain dan diri sendiri.

 

 Keselamatan dari Allah bersifat Abadi.

            Keselamatan dari Allah bisa terjadi di dunia : kita sukses, bahagia, nyaman, dll.

Keselamatan ini bersifat abadi. Kebahagiaan yang kita alami di dunia, kalau datang dari ALLAH pasti bersifat kekal. Karena keselamatan itu tidak egois. Keselamatan yang kita capai tidak dengan cara menggaggalkan orang lain, tapi sebaliknya membantu orang lain supaya selamat. Ketika kita sukses, itu karena kita bekerja serius, menolong orang lain agar ikut sukses, sehingga orang lain mendorong kita makin sukses.

Ketika kita punya mobil, itu bukan hasil nyolong atau korupsi, tapi hasil usaha sendiri, atau karena kita berhasil membuat teman-teman sekerja maju Bersama, perusahan maju, sehingga sanggup tetap menggaji pekerjanya.

Kebahagiaan seperti ini bersifat abadi, karena keselamatan seperti inillah yang diperhitungkan Allah.

            Lukas 10:25-37 : Orang Samaria yang baik hati.

               Matius 25:31-34 : Pemisahan kambing dan domba

 Situasi dosa dan tidak selamat

            Situasi selamat yang paling menyedihkan Allah adalah manusia jatuh ke dalam dosa. Dosa membuat manusia bukan menderitan di dunia, namun juga menderita setelah beralih dari dunia. Penderitaan setelah beraliha dari dunia bersifat abadi dan tidak dapat diperbaiki lagi.

Dosa adalah situasi di mana manusia dengan sengaja menjauhkan diri dari Allah. Ketika ia menjauhkan diri dari Allah, maka resiko ia tidak selamat sangat besar, ia bisa saja jatuh ke tangan setan, hidupnya tidak terkontrol, dikendalikan setan dan hawa nafsu.

Markus 5:3-4 : Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainnya diputuskan dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.

 

 Usaha Allah memulihkan Martabat Manusia

            Manusia sudah terlanjur jatuh ke dalam dosa, itu membuatnya jauh dari Allah, jauh dari perlindungan Allah, dan yang paling berbahaya manusia berdosa itu tidak dapat bergabung dengan ALLAH. Maka dosa berakibat fatal : penderitaannya abadi, alih-alih mendapatkan keselamatan abadi.

Nah, untuk mengatasi hal ini maka Allah berinisiatif menyelamatkan manusia. Bagaimana caranya?

Simak Pokok latar belakang Keselamatan berikut :

            Sekaligus menjawab Mengapa ALLAH menyematkan manusia dengan menjadi manusia.  

1. Agar manusia bisa bersatu dengan ALLAH yang KUDUS maka Dosa itu harus ditebus / dibayar. Dengan apa? Tidak ada manusia yang bisa lebih tinggi dari dosanya yang maha. (jangan bayangkan dosamu sendiri yang mungkin kecil, tp siapa yang akan menebus dosa penjahat perang : pembunuh puluhan, ratusan, jutaan orang? Dihukum mati?; itu hanya cukup membayar 1 nyawa). 
2. Dosa itu hanya bisa ditebus oleh yang Maha pula. Dan itu hanya Allah sendiri. Tapi tidak mungkin Allah yang menebus kesalahan manusia.  Manusia harus bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri. Tp tidak ada manusia yang sanggup. 
3. Maka Allah pun adalah manusia dalam diri Yesus.  YESUS KRISTUS adalah manusia 100%.  Dia memiliki DNA Maria. Maka Dia memenuhi syarat untuk menjadi penebus. Tapi bukankah manusia tidak cukup tinggi untuk menebus? Dia juga adalah Allah 100%. Jadi harganya sudah melebihi dosa yang paling besar sekalipun. 

Comments

Popular posts from this blog

AGAMA KATOLIK kelas 12 Sems 1.

Materi AGAMA KATOLIK Sem. 1 kelas 10.

Agama Katolik SMA XI Sem 2